FOKUS JATENG-SEMARANG – Bidang Hubungan Masyarakat (Bidhumas) Polda Jateng, menggelar pelatihan Inteligence Media Management yang diikuti 65 perwakilan dari seluruh jajaran Polda Jateng, dengan tema Intelegence Media Management sebagai analisis dan kajian strategis dalam mewujudkan strategi action yang presisi.
Menghadirkan narasumber dari Divisi Humas Mabes Polri dan Konsultan Komunikasi dan Humas terkemuka, Iwan Maskun, pelatihan ini diisi dengan materi tentang Inteligence media management (IMM), Inteligence Perception Analysis (IPA), Social Media Profiling serta materi tentang pengelolaan informasi di media sosial dan online, bertempat di Hotel Hotel Horizon Inn Alaska, Semarang, Kamis (25/11/2011).
Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy dalam sambutannya menyampaikan tugas Humas Polri adalah membuat opini positif Polri. Tantangan yang dihadapi saat ini adalah derasnya arus berita di media sosial maupun online. Untuk itu Polri perlu melaksanakan pengelolaan berita yang baik dan menggiatkan patroli siber untuk memonitor serta memantau arus berita.
“Sepanjang 2020 patroli siber yang dilaksanakan Polda Jateng dan jajaran menemukan 7.128 konten negatif di medsos terkait provokasi, hoax, SARA, hate speech, radikalisme serta terorisme. Sedang pada tahun 2021, sampai Oktober kita temukan 5.012 konten serupa,” ujarnya.
Besarnya unggahan itu, lanjutnya, membutuhkan penanganan serius melalui analisis media dan profiling media sosial. Kegiatan-kegiatan ini dilaksanakan secara manual maupun lewat aplikasi.
Diterangkan, aplikasi IMM merupakan wadah pengumpulan berita, opini dan sentimen masyarakat yang dimanajemen informasinya. Dengan demikian, Polri secara mudah memahami situasi yang berkembang, menganalisis isu serta kegiatan lain yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pimpinan Polri dalam mengambil keputusan.
Melalui aplikasi IMM juga, Polri dapat mengetahui opini publik, perbincangan utama yang berkembang di masyarakat, trending topics serta dapat memetakan isu lokal, nasional dan internasional.
“Dalam kurun 5 tahun ini, Humas Polda Jateng sudah berkontribusi besar dalam mitigasi isu-isu negatif terkait Polri maupun pemerintah,” ungkap Kombes Iqbal.
Kabidhumas juga menekankan, fungsi humas tidak hanya berperan sebagai juru bicara, namun juga berperan mengelola dan menganalisa isu yang berkembang.
Untuk mengembangkan kemampuan itu, perlu pelatihan bagi awak pengemban fungsi Humas agar dapat memiliki kompetensi yang baik sesuai perkembangan teknologi informasi.
“Dengan kemampuan personil yang meningkat, diharapkan hoax dan konten negatif lainnya dapat dipetakan dan diantisipasi sedini mungkin. Dengan demikian masyarakat dapat memperoleh informasi yang benar dan stabilitas Kamtibmas dapat terjaga.”