Ini Filosofinya, Rumah Lantai 2 Berbentuk Sepatu Boot

rumah sepatu

Rumah unik berbentuk sepatu raksasa milik Dedi Saryawan warga Kragilan, Mojosongo, Boyoalali, Jawa Tengah (/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI- Rumah unik berbentuk sepatu raksasa milik Dedi Saryawan warga Kragilan, Mojosongo, Boyoalali, Jawa Tengah viral di media sosial. Rumah berbentuk sepatu boot itu terlihat jelas di pinggir jalan menuju pintu tol Mojosongo dari arah alun-alun lor Boyolali.
Menurut Dedi rumah dua lantai ini mulai dibangun tahun 2019. Bentuk bangunan sepatu merupakan bangunan lantai atas. Saat ini, bangunan baru selesai 80 persen. Sisanya baru akan dirampungkan tahun depan.
Dedi Saryawan yang juga Kades Kragilan mengaku bangunan rumah itu terinsipirasi dari kehidupan kelam yang dijalaninya. Dimana tahun 2011 lalu, dia terpaksa cerai dari istrinya.
“Pesan moral ini jangan sampai rumah tangga pecah. Yang ada itu sepatu kaki kiri, karena sepatu kanan hilang meskipun 2014 ada penggantinya. Seakan saya kehilangan kaki kanan saya, lalu saya bangun sepatu kiri agar mengingatkan kita semua,” katanya, Senin (29/11/2021).
Filosofi sepatu banyak sekali, ungkap Dedi, diantaranya bahwa sepasang sepatu itu jalannya tidak bareng tapi tujuannya sama. Dan sepatu itu dimakan usia sebagaimanapun sepatu tetap berfungsi untuk melindungi.
“Itu hanya pesan moral yang ingin saya berikan ke masyarakat. Jangan sampai mengalami nasib seperti saya. Rumah tangga harus dipertahankan agar langgeng,” imbuhnya.
Dedi mengaku, rumah itu dia desain sendiri, mulai dari bawah sampai atas.
“Saya kan suka sepatu boot, jadi model rumah sepatu ya dibuat mirip sepatu boot. Saya buat skala, itu 700 kali sepatu boot saya.”
Tinggi bangunan 7 meter, lebar 6 meter, panjang 12 meter. Dan bangunan sudah disetting menghadap kiblat. Karena disitu akan disediakan fasilitas untuk ibadah. Kebetulan belum ada fasilitas peribadatan di sepanjang jalur baru tersebut.
“Namun ini belum selesai, belum ada listrik dan aliran air. Bangunan ini sudah habis Rp 1,3 miliar.”
Disinggung tentang kejadian unik terkait rumah sepatu miliknya, dia mengaku pernah didatangi operator alat berat atau begu. Dia datang karena mengira rumah sepatu ini tempat menjual dan memperbaiki sepatu.
“Lucu juga, tapi saya senang ternyata bangunan ini bisa menyedot perhatian masyarakat. Memang, rencananya bagian atas untuk ibadah. Sedangkan bagian bawah untuk usaha kuliner,” pungkasnya.