FOKUS JATENG-BOYOLALI- Tingginya antusias pengunjung di Kebun Raya Indrokilo Boyolali (KRIB), sempat membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) was-was, seperti pada Minggu (5/12) lalu, lonjakan pengunjung mencapai 1.635 orang.
“Jadi kami perlu mengevaluasi lagi lonjakan pada liburan natal dan tahun baru nanti, ini menjadi kewaspadaan kami,” kata Kepala DLH Boyolali, Lusia Dyah Suciati. Selasa (7/12/2021).
Dijelaskan lonjakan pengunjung terjadi pada pembukaan perdana di akhir pekan. Yakni pada Sabtu (4/12) sebanyak 267 pengunjung meningkat menjadi 1.635 pengunjung pada Minggu (5/12). Padahal rata-rata pengunjung yang datang selama PPKM level 2 ini berkisar 130-140 orang.
Padahal, KRIB menerapkan tiga sift pengunjung dengan masing-masing kuota sebanyak 200 orang. Namun, diakhir pekan melonjak tinggi. Selain itu, pemantauan kuota pengunjung dilihat melalui booking online siboy. Ketika kuota 200 terpenuhi, maka booking online tiket masuk di tutup. Lonjakan pengunjung ini menjadi kewaspadaan bagi DLH untuk mengantisipasi libur nataru.
Mengingat masih pandemi, pihaknya pun bakal menyiapkan petugas untuk mengingatkan prokes, menambah sarana cuci tangan dengam sabun, serta memperbesar barcode KTP tanaman. Tujuannya agar tidak terjadi kerumunan. Kemudian, reservasi tetap dilakukan secara online.
“Masuk ke KRIB masih free, pertengahan Januari kita mulai retribusi sebesar Rp 5 ribu untuk semua usia. Lalu untuk sarana cuci tangan sudah kami siapkan ditiap tema. Selain itu, pengunjung wajib menggunakan aplikasi pedulilindungi,” katanya.
Selain itu, ada dua tematik yang dipersiapkan KRIB, yakni rambat dan hias. Rencananya akan mulai digarap tahun depan. Apalagi alokasi anggaran untuk KRIB pada 2022 mencapai Rp 2,5 miliar untuk pengelolaan tanaman. Setelah tahun ini dipangkas hanya ratusan juta rupiah saja karena ada efisiensi anggaran untuk covid-19.