Fokus Jateng-Boyolali – Proyeksi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemkab Boyolali hingga akhir 2021 meleset dari target. Dari target PAD Kabupaten Boyolali tahun 2021 sejumlah Rp 390 miliar hanya terealisasi sekitar 90 persen.
“Memang, target keseluruhan (PAD) Rp 390 miliar. Ini prosentasenya sudah 90-an (persen),” kata Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Boyolali, Purwanto, kepada para wartawan Kamis (9/12/2021).
Purwanto mengatakan pandemi COVID-19 yang telah berlangsung dua tahun terakhir berdampak ke berbagai sektor. Tak hanya swasta, bahkan proyeksi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemkab Boyolali terkena dampaknya.
“Ada beberapa sektor yang target PAD-nya tidak mencapai target,” ungkapnya.
Disebutkan, pendapatan asli daerah yang terdampak pandemi sehingga tidak mencapai target tersebut yakni dari pajak restoran dan hotel serta retribusi pariwisata. Bahkan, dari ketiga sektor itu pendapatannya tahun ini tidak mencapai 50 persen dari target yang ditentukan.
“Pendapatan dari pajak restoran dan hotel capainnya sekitar 40 persen dari target. Sedangkan restribusi pariwisata ya kurang dari 50 persen,” jelas Purwanto.
Namun dia tidak menyebutkan berapa target dari masing-masing sektor itu dan nilai pendapatan yang telah dicapainya.
Dikatakan juga, sejumlah sektor tidak terdampak pandemi Corona yang belum tahu kapan akan berakhir ini. Seperti untuk pendapatan dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Kedua sektor ini bahkan mencapai target.
“Kalau PBB dan BPHTB tidak terdampak (pandemi COVID),” imbuh dia.
PAD Boyolali Tidak Mencapai Target
