FOKUS JATENG- BOYOLALI-Bupati Boyolali M. Said Hidayat berharap pelaksanaan ibadah natal dan tahun baru bisa berjalan lancer, aman dan paparan COVID-19 bisa dicegah. Dengan sinergitas dari unsur Polri, TNI, Pemkab, dan Mitra Kamtibmas lainnya, pihaknya berharap dapat mewujudkan Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) dan Kamsebtibcar Lantas ( keamanan, keselamatan ketertiban, dan kelancaran lalu lintas ). Selain itu Operasi Lilin Candi 2021 yang berlangsung selama 10 hari, mulai 24 Desember -2 Januari 2022 juga merupakan upaya mencegah penyebaran COVID-19.
“Kami berharap masyarakat menahan diri seperti saat program Minggu di rumah saja. Saya minta masyarakat merayakan kegiatan di rumah saja bersama keluarga. Serta saudara di luar kota untuk menahan diri dan tidak mudik. Ini untuk menjaga suasana nyaman dan aman dari paparan covid-19,” kata Said selepas apel gabungan dilakukan di Mapolres Boyolali pada Kamis (23/12/2021) pagi
Sementara sejumlah sejumlah pengetatan malam natal dan tahun baru (Nataru) dilakukan tim gabungan TNI/Polri dan Pemkab Boyolali. Tak hanya itu, alun-alun Boyolali di kompleks perkantoran akan ditutup pada 31 Desember 2021 sampai 1 Januari 2022.
Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond mengatakan pengetatan dan sterilisasi akan dilakukan pada lima gereja. Tim gegana juga diterjunkan untuk mengantisipasi aksi terorisme. Sterilisasi ini untuk memastikan pelaksanaan misa Natal berjalan lancar dan aman.
“Ada lima gereja yang melaksanakan misa natal dan memiliki jamaah banyak. Sedangkan pengamanan dan sterilisasi dilakukan mulai 23 Desember, kita sudah koordinasi dengan gegana Solo untuk pengamanan,” jelasnya.
Ia menegaskan siap membackup pengamanan dan menciptakan suasana tenteram saat nataru. Hasil rakoorwil Solo Raya, akan dilakukan penutupan alun-alun se-karisidenan Surakarta. Hal tersebut untuk menghindari kerumunan dan potensi paparan covid-19. Sebanyak 970 personil dari berbagai instansi dilibatkan untuk pengamanan nataru.
“Tidak ada arak-arakan dan sweeping ormas di Boyolali. Kalau sampai ada akan kami tindak tegas. Karena tidak ada manfaatnya. Kegiatan rutin yang ditingkatkan seperti operasi miras dan penyakit masyarakat akan ditingkatkan agar tidak ada sweeping dan lainnya,” tegasnya.
Kabag Ops Polres Boyolali, Kompol Budiarto menambahkan pendirian pos pengamanan (Pospam) dilakukan dilima gereja, dengan rincian tiga gereja di Boyolali Kota, satu gereja di Ampel dan satu di Simo. Sebanyak lima gereja tersebut dipilih karena memiliki jemaat banyak, yakni 1.000 sampai 1.500 orang.
“Kita fokuskan ke sana karena jemaatnya banyak. Namun, gereja-gereja lain tetap kita lakukan pengamanan. Seluruh gereja kami dirikan pospam. Kami fasilitasi dan mengecek prokesnya, berupa pengetatan baik di tempat umum dan gereja, sesuai dengan Intrukdi Menteri Dalam Negeri (Imendagri) nomor 67, dengan jemaat dibatasi 50 persen dari kapasitas ruangan,” katanya.
Nataru di Boyolali : Ibadah di Gereja 50%, Alun-Alun Dipastikan Tutup

Bupati Boyolali M. Said Hidayat membuka dimulainya Operasi Lilin Candi 2021 yang berlangsung selama 10 hari, mulai 24 Desember -2 Januari 2022 juga merupakan upaya mencegah penyebaran COVID-19. (/Fokusjateng.com)