4 Warga Boyolali Jadi Korban Keganasan Pantai Glagah

Kesedihan kehilangan kawan sepermainan masih menyelimuti teman sekolah Fatih Deandra Auliaska, korban keganasan Sungai Glagah. (/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI – Suasana duka masih menyelimuti rumah kediaman Ismadi (47), penyuluh pertanian asal Dukuh Jlobong, Rt 06 Rw 01, Pusporenggo, Musuk. Setelah kecelakaan laut menimpa 4 orang anggota keluarganya. Dua korban kakak beradik meninggal dalam kecelakaan air di Pantai Glagah, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Rabu (5/1/2022) petang. Keempat korban itu merupakan bagian dari 15 orang yang berwisata ke Jogja.
” Itu (rombongan) masih satu keluarga. Masih satu trah gitu,” Sekdes Pusponegoro, Kecamatan Musuk, Listiyanto.
Adapun, Identitas ke empat korban itu adalah Radinka Putri (9), Ismadi (47), Fatih Deandra Auliaska (16) dan Zulfa Ulil Absa (16). Korban meninggal yakni kakak – adik, Fatih Deandra Auliaska – Radinka Putri.
Acara ke pantai tersebut ternyata tak sepenuhnya piknik keluarga, namun piknik dadakan atau spontan.
“Kemarin itu sebenarnya nggak sepenuhnya piknik, acara utamanya itu membantu pindahan anak saya, pindahan kontrakan,” kata Sunarjo, Pakde korban ditemui di rumah duka, Kamis (6/1/2022).
Ia menuturkan, anaknya yang di Wates, Kulon Progo pindahan rumah. Kemudian anak-anak dari adik-adiknya atau keponakannya berencana kesana untuk membantu pindahan itu, termasuk korban.
“Lha bapak-bapaknya ini tahu, pingin ikut juga. Kita keluarga totalnya 15 orang,” jelas Sunarjo.
Mereka berangkat dari Boyolali pukul 08.30 WIB, Rabu (5/1/2022) kemarin. Menggunakan dua mobil dan ada empat orang yang berboncengan naik dua sepeda motor.
“Berangkat jam 08.30 WIB, sampai di Wates kontrakan anak saya itu jam 11.00 WIB. Langsung pindahan, sampai jam 13.00 WIB selesai. Lalu istirahat tidur,” katanya.
Sebelum waktu ashar, rombongan keluarga ini pun ke bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Kulon Progo. Dilanjutkan ke Pantai Glagah .
“Sampai di Pantai Glagah sudah agak sore. Foto-foto sebentar kemudian langsung ke pantai. Pertama ke pemecah ombak,” terang Sunarjo.
Saat itu ada yang bermain disekitar muara Sungai Serang di kawasan Pantai Glagah. Sunarjo mengaku tidak tahu persis kronologi keponakan-keponakannya tersebut tenggelam dan ditemukan meninggal dunia.
“Saya nggak tahu persis kronologi kejadiannya, karena saat itu saya, istri dan anak saya mempersiapkan booking makanan. Sampai makanan siap kok nggak datang-datang. Ditelpon nggak diangkat, terus disusul. Ternyata terjadi peristiwa itu,” katanya lagi.
Sunarjo mengatakan dua keponakannya yang korban kecelakaan ini merupakan kakak beradik.
Fatih Deandra Auliaska yang sebelumnya telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia merupakan anak pertama adiknya, Ismadi.
“Andra langsung ditemukan namun, sudah meninggal dan kami makamkan subuh tadi. Sedangkan anak bungsu masih proses pencarian,” katanya.