Korban Sungai Glagah, Berusia 9 Tahun Akhirnya Ditemukan Meninggal

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Pencarian korban Pusporenggo, Musuk yang tenggelam di Pantai Glagah, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), membuahkan hasil. Korban yang masih berusia 9 tahun ditemukan meninggal dunia dan mengapung sejauh 500 meter dari titik tenggelam. Korban sebelumnya dinyatakan hilang pada Rabu (5/1/2022) petang telah berhasil ditemukan, Kamis (6/1/2022) sekira pukul 11.30 WIB. Setelah dilakukan pemulasaran di RSUD Wates, selanjutnya jenazah dibawa ke rumah duka sekitar pukul 13.30 untuk proses pemakaman.
Kepala SAR Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo yang turut terjun membantu operasi SAR di Pantai Glagah, Kulonprogo, Yogyakarta membenarkan hal tersebut. Pihaknya mengirimkan tim bawah kendali operasi (BKO) pencarian korban. Sebanyak 14 orang dengan dua penyelam diterjunkan untuk membantu pencarian sampai ditemukannya korban.
“Operasi pencarian dimulai pukul 07.00. Namun, air pasang jam-jaman. Tadi sempat tim penyelaman ditarik dulu, dikarenakan air pasang dan arus deras. Sekitar pukul 11.30, korban ditemukan mengapung,” jelasnya.
Proses pencarian ditemukan sejauh 500 meter dari titik tenggelam. Kondisi medan cukup sulit, karena air selalu pasang dan surut. Ketika air pasang, kedalam air bisa mencapai 5 meter. Proses pencarian dilakukan tiap air surut. Hingga akhirnya, korban ditemukan mengapung sejauh 500 meter dari titik tenggelam.
“Korban langsung dibawa ke RSUD Wates, Kulonprogo untuk ru’ti (Dimandikan,red) jenazah. Dan kami hanya BKO SAR Gabungan operasi kecelakaan (Laka) air di Pantai Glagah, Jogjakarta,” ujarnya.
Sementara, Kesedihan mendalam masih menyelimuti kediaman Ismadi ( 47) waga Dukuh Jlobong, Rt 06 Rw 01, Pusporenggo, Musuk. Jenazah Fatih Deandra Auliaska (16), anak sulung Ismadi tiba di rumah duka sekitar pukul 03.15 dan langsung dimakamkan.
Isak tangis tak terbendung dari sahabat-sahabat Diandra, takala berziarah ke makamnya. Lantunan doa dipanjatkan untuk Andra.
“Kami satu sekolah satu ekstrakulikuler. Terakhir bertemu Sabtu (26/12/2021) dua minggu lalu di lokasi panahan, Pusung, Boyolali Kota. Karena sekolah masih daring. Kami benar-benar kaget dan gak menyangka dengar berita meninggalnya Andra. Dikabarin sekitar pukul 23.00, masih gak percaya,” ujar Erna Erfiana saat ditemui di rumah korban di Dukuh Jlobong, Pusporenggo, Musuk, pada Kamis (6/1/2022).
“Kemarin ketemu pada Minggu sore, berenang di Umbul Langse. Kita main air sambil ngobrol-ngobrol. Dia bilang gak bisa berenang. Tapi, dia itu kelihatan berbeda. Kelihatan pucat, lemes, gak kaya biasanya kan ceria. Raut mukanya juga beda. Tapi saya gak kepikiran mau nanya, dia kenapa,” timpal Reindra Bima, salah satu sahabat karib korban lainnya asal Dawar, Manggis, Mojosongo.
Sebelumnya, rombongan keluarga besar terdiri dari 15 orang ini berencana untuk membantu kepindahan rumah kakak ponakannya di Wates, Kulonprogo, Jogjakarta pada Rabu (5/1). Nahas, ketika keluarga besar ini mampir di Pantai Glagah, empat orang terseret ombak.
Dua kakak -adik, Fatih Deandra Auliaska (16) serta RP (9), ditemukan meninggal dunia setelah terseret ombak Pantai Glagah. Sedangkan ayah korban, Ismandi (47), dan keponakannya, Zulfa Ulil Absa (16) selamat.