Kembangkan Sayuran Hidroponik, Wanita di Boyolali ini Diburu Konsumen

sayuran hidroponik

budidaya sayuran hidroponik milik Lala ini menjadi peluang usaha dimasa pandemi Covid 19 ini (/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Seorang wanita muda di Kabupaten Boyolali sukses melakukan budi daya sayuran dengan sistem hidroponik. Kendati hanya memanfaatkan lahan sempit di sekitar rumah, namun cukup bermanfaat dan menambah penghasilan cukup banyak.
Budi daya tanaman sistem hidroponik mulai diminati masyarakat. Selain tidak memakan tempat, juga tidak sulit dalam melakukan perawatan. Salah warga yang menggeluti budi daya tanaman sistem hidroponik adalah Sukma Larastiti, warga Desa Kiringan, Kecamatan Boyolali Kota.
“Karena masih sedikit, awalnya hanya di balkon rumah,” ujar wanita yang biasa di panggil Lala ini.
Wanita 31 tahun ini mulai menggeluti tanaman sistem hiproponik sejak awal 2021, seiring merebaknya kasus Covid-19. Jenis sayuran yang ditanam menyesuaikan minat permintaan pasar, di antaranya selada.
Dengan memanfaatkan dua meja atau dua klaster hidroponik. Dalam sebulan atau satu sekali panen, dia bisa meraup untung hingga Rp 2 juta.
“Karena kami baru punya dua meja atau dua klaster hidroponik. Setiap klaster berukuran 2 x 8 meter,” ujar Lala.
Menurut Lala, budidaya sayuran hidroponik menjadi peluang usaha dimasa pandemi Covid 19 ini. Selain menjanjikan dari sisi ekonomi, permintaan akan sayuran hidroponik terus meningkat di Boyolali.
Dengan menggunakan media sosial, sayuran segar itu banyak diburu para konsumen.
Dia pun berinisiatif menambah media tanam, untuk meningkatkan produksi sayurannya.
“ Kami kemudian menyewa lahan dan membuat satu hidroponik lagi,” ujarnya.
Dia menyebut sayuran hidroponik ini sangat mudah dikerjakan.
Tak butuh tenaga besar dalam merawat sayuran ini. Sebab, untuk menam sayuran, tak perlu melakukan pengolahan tanah dan perawatan seperti tanaman sayuran lainnya.
Dia hanya cukup mengontrol PH air media tanam dan mengambil hama yang yang bersarang.
“ Karena kami tidak pakai pestisida. Jadi kalau ada hama ya kami ambil satu persatu. Sehingga sayuran ini bebas dari pestisida,” jelasnya.