FOKUSJATENG .COM, KARANGANYAR – Kementerian Sosial yang bermitra dengan komisi 8 DPR – RI tengah menggali berbagai potensi lokal untuk ditumbuh kembangkan agar mempunyai daya saing sehingga mampu menjadi program unggulan. Kabupaten Karanganyar yang masih giat melestarikan kearifan lokal menjadi sasaran dalam program kearifan lokal tersebut.
Desa Malanggaten, Kecamatan Kebakkramat menjadi salah satu penerima bantuan yang berbasis kearifan lokal lantaran memiliki segudang potensi, baik sumber daya alam, seni budaya, maupun sumber daya manusianya. Desa ini didapuk menjadi Desa program kearifan lokal dari Kemensos setelah diberikan bantuan berupa seperangkat alat gamelan untuk kelompok seni karawitan Sanggar Krisna serta adanya pelatihan pembuatan kue yang langsung mendatangkan chef dari hotel berbintang lima dari Solo.
”Kemensos melalui program kearifan lokal ini mengucurkan dana lima puluh juta yang diwujudkan bantuan baik berupa Gamelang, alat-alat pembuatan kue maupun untuk sarana prasarana olah raga maupun potensi lainnya,” ucap Anggota DPR RI Paryono yang memberikan langsung bantuan program kearifan lokal kepada warga, Jumat (14/1) petang.
Paryono Anggota Fraksi PDIP Komisi VIII menjelaskan, kearifan lokal ini memiliki makna yang luas baik dalam berbangsa dan bernegara. Makna salah satunya adalah keragaman seni budaya dan memanfaatkan hasil bumi lokal untuk diolah menjadi makanan yang bernilai jual tinggi.
”Salah satunya dengan kita berikan pelatihan pembuatan roti berbahan hasil tanaman lokal dengan mendatangkan chef dari hotel berbintang. Sehingga produk yang tercipta kualitasnya seperti hotel bintang lima tapi harganya warung,” sebutnya
Malanggaten juga memiliki aset kebudayaan yang masih dilestarikan hingga saat ini, yakni dengan adanya sekolah tari dan karawitan. Sehingga hal ini memperkuat Malanggaten sebagai pelaksanaan Program Kemensos Kearifan Lokal. ”Program Kearifan lokal ini dapat menggali potensi seluruh masyarakat tanpa membedakan warna bajunya,” tandas Politisi PDIP tersebut.
Politisi asli Putra Daerah Karanganyar ini berharap seni budaya dan semua potensi kearifan lokal ini benar-benar hidup ditengah masyarakat. Sebab kearifan lokal juga menjadi salah satu jati diri ataupun identitas bangsa Indonesia di kancah Internasional.
Pihaknya mendorong kesenian tari ini kembali hidup ditengah-tengah masyarakat. Tidak hanya sebagai salah satu wujud kesenian, namun mampu menjadi hiburan di masyarakat yang mampu menjadi salah satu aset budaya dan berdaya saing.
”Sebenarnya setiap hajatan di Jawa selalu dibawakan dengan tarian. Ini telah lama sekali tidak terlihat dan perlu untuk dihidupkan lagi. Sementara budaya tari sangat indah, ini yang harus dilestarikan dan dihidupkan ditengah kehidupan kita. Banyak sekali orang manca negara yang belajar tari ke Indonesia. Kita yang memiliki kearifan lokal ini seharusnya berbangga karena memiliki aset budaya yang tak ternilai harganya,” tandasnya.
Pada kesempatan ini, Paryono juga memberikan santunan kepada belasan anak yatim di Desa Malanggaten. Selain itu, Paryono juga menyerahkan bantuan satu set perlengkapan untuk pembuatan kue kepada lima kelompok usaha pembuatan kue di desa yang berbeda, sarana prasarana olah raga, serta bantuan lainnya. ( Bre / hn )