Meski Telah Surut, Warga Banyudono Masih Was-Was Banjir Susulan

was was banjir susulan

Pasca banjir, warga terlihat sudah mulai membersihkan rumah dan ruko miliknya (yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG- BOYOLALI- Banjir yang merendam wilayah Dukuh Gatak, Desa/Kecamatan Banyudono telah surut. Warga serentak mulai membersihkan rumah. Banjir yang datang sehari sebelumnya menyisakan sampah dan lumpur.
Namun demikian mereka masih mengkhawatirkan bakal terjadi banjir lagi, karena curah hujan masih tinggi.
Menurut Ketua Rt 01 Rw 01, Dukuh Gatak, Desa/Kecamatan Banyudono, Suparman, genangan air mulai surut pada Minggu (23/1) pukul 23.00. Genangan air itu juga sempat masuk rumah mengakibatkan aktivitas warga terganggu. Meski demikian pihaknya menyambut gembira dan dapat segera kembali ke rumah ataupun ruko miliknya.
“Tapi ya sebagian tidak bisa tidur pulas karena was- was ada banjir susulan,” ujarnya.
Akan tetapi setelah ditunggu hingga pagi, kekhawatiran masyarakat itu tidak terjadi.
“Kami berharap tidak terjadi banjir lagi. Untuk itu, warga mengusulan ada pengerukan saluran pembuangan air dari wilayah Desa Ketaon. Sehingga air tidak meluap ke pemukiman kami,” katanya.
Sementara, Senin (24/1/2022) pagi, warga terlihat sudah mulai membersihkan rumah dan ruko miliknya. Sebagian mengepel lantai dan sebagian lagi mencuci kursi dan kemudian menjemurnya di depan rumah. Warga juga ada yang menjemur kardus yang basah terendam banjir.
Sehari sebelumnya, banjir menggenangi kawasan Dukuh Gatak, Desa/Kecamatan Banyudono, Minggu (23/1). Tercatat 22 ruko dan rumah serta sebuah gereja terdampak banjir. Air mulai masuk pemukiman sehabis maghrib.
Ketinggian air bervariasi antara 50 cm hingga satu meter. Diduga, air berasal dari limpahan kawasan Desa Ketaon. Apalagi, saluran air juga tersumbat dan mengecil sehingga tak mampu menampung air hujan.