Masjid dan TK di Pulisen Boyolali Diterjang Longsor

longsor

Longsor menggerus hingga 3 meter halaman Taman Kanak-kanak (TK) /Paud Muslimat NU II dan gudang masjid Al Ishlah Rt 01 Rw 06, Kampung Dawung, Pulisen, Boyolali Kota pada Minggu (13/2/2022) petang (yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI- Diguyur hujan seharian, talud beserta taman bermain dan gudang masjid Al Ishlah, Rt 01 Rw 06, Kampung Dawung, Pulisen, Boyolali Kota pada Minggu (13/2/2022) petang ambrol sedalam 10 meter. Kegiatan belajar mengajar (KBM) Taman Kanak-kanak (TK) /Paud Muslimat NU II Boyolali ikut diliburkan.
“Hujan deras mengguyur Boyolali sejak Minggu sore. Saat Salat Ashar, jurang yang terletak di utara masjid memang sudah banjir. Namun, air tidak terlalu tinggi. Lalu setelah hujan reda, sekitar pukul 17.00 talud sepanjang 30 meter itu mendadak ambrol,” kata Ketua RT 01, RW 6, Kampung Dawung, Pulisen, Boyolali, Widyanto, dilokasi kejadian pada Senin (14/2/2022).
Akibatnya, gudang masjid berisi perlengkapan pemulasaran jenazah, karpet masjid dan lainnya ikut terseret longsor. Sedangkan halaman TK yang terletak di utara masjid ikut tergerus beserta kanopi dan sejumlah alat peraga milik sekolah tersebut. Khawatir terjadi longsor susulan, warga sekitar kemudian membongkar permainan ayunan. Gotong royong ini juga melibatkan tim reaksi cepat (TRC) BPBD Boyolali.
Menurut Widyanto, bangunan talud tersebut termasuk baru. Karena dibangun bertahap sejak 2016. Selain itu, halaman TK dan gudang tersebut memang berdiri di tanah urug. Sedangkan longsor menggerus hingga 3 meter halaman TK dan gudang masjid. Jembatan kecil penghubung kampung di sekitar lokasi longsor juga ditutup. Kini, untuk sementara TK diliburkan.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo menjelaskan letak tembok masjid memang berada di tikungan kali yang menyempit. Sehingga hempasan air dari hulu menabrak pondasi bangunan. Terkait kondisi tersebut, prioritas dilakukan pembersihan sisa longsoran yang menyumbat aliran sungai. Sedangkan kerugian akibat longsor ini masih ditaksir. Adapun pondasi talud tersebut dibangun 2015 silam dengan nilai sekitar Rp 200 juta.
“Kita bersihkan dulu material longsornya, karena longsor selebar tiga meter dan sepanjang 30 meter. Takutnya menyumbat air ketika hujan lagi. Karena bisa berpotensi longsor lagi,” jelasnya.