FOKUS JATENG-BOYOLALI- Sudah sekitar 40 tahun, Winanti (56) warga warga Dukuh Jajar, Desa Kwiran, Kecamatan Banyudono, Boyolali ini menyimpan sebuah arca Gana dirumahnya. Sejak menyimpan arca itu Winanti yang tak memiliki keahlian dalam hal pijat-memijat untuk menyembuhkan orang lain, tiba-tiba bisa melakukan penyembuhan dengan cara memijat.
Ia menuturkan, 40 tahun lalu, gadis Winanti berjalan di sekitar sendang Pancuran, Desa/Kecamatan Banyudono, Boyolali. Tanah di sekitaran Sendang yang memang berlendut, tiba-tiba kakinya menginjak benda keras. Spontan, kedua tangannya meraba kedalam tanah untuk mengambil benda tersebut.
Alangkah kagetnya saat ini, benda yang diambil itu ternyata sebuah batu arca.
“ Saat saya ambil dulu itu keras susah sekali. Tapi akhirnya berhasil terangkat dan saya langsung membersihkannya,” kata ibu empat anak ini.
Melihat penampakan batu arca itu, Winanti pun langsung jatuh hati. Dengan perasaan senang, batu tersebut dia bawa pulang untuk dirawat sebaik mungkin. Bahkan setelah menikah, dia memboyong batu arca ini untuk menempati rumah baru di Desa Kuwiran, Kecamatan Banyudono ini.
“Selama merawat batu arca ini tak ada kejadian aneh. Seperti suara glodakan atau arca berpindah-pindah,” imbuhnya.
Namun sejak ia menemukan batu itu, Winanti yang tak memiliki keahlian dalam hal therapy urut untuk menyembuhkan orang lain, tiba-tiba bisa melakukan penyembuhan dengan cara memijat.
Tak sedikit warga sekitar yang mengalami kesleo atau sakit tertentu berhasil sembuh ditangannya.
Mulai dari sakit karena terkilir ataupun sakit lainnya, beberapa warga berhasil sembuh.
“ Saya juga tidak tau, tapi yang jelas keahlian ini semua berasal dari Allah. Sehingga sampai saat ini jika ada warga yang sembuh setelah dia obati, saya tak lupa untuk berdoa berterimakasih atas anugrah ini,” ujarnya.
Selain itu, dia juga kerap dimintai air jamu untuk penyembuhan oleh warga masyarakat yang sakit.
“ Pernah ada sakit batu ginjal. Pernah sembuh juga setelah saya berikan ramuan jamu,” ujarnya.
Saat ini, batu arca tersebut dia tempat di atas meja yang ada disebelah TV.
“ Saya itu kasihan kalau arca ini sampai terpinggirkan. Makanya kalau kotor juga langsung saya bersihkan. Bisa dilihat saat ini arcannya tidak ada lamat-lamat (Sarang laba-labanya),” jelasnya,
Terkait batu tersebut, pegiat sejarah Boyolali Pegiat sejarah, R. Surojo menjelaskan mengatakan batu arca tersebut merupakan arca Gana. Arca ini sering dijumpai pada candi-candi di Jateng. Namun, penggambarannya mahluk-mahluk ini berbeda satu dengan yang lain sesuai dengan gaya pemahat dan terpengaruh budaya lokal setempat.
“ Arca Gana ini menggambarkan tentara pengawal Dewa Siwa dan dipimpin oleh Ganesha,” katanya.
Surojo mengatakan selain di kinara-kinari dalam bentuk relief dinding, arca Gana ini juga biasa di dekat sumber air atau patirtan untuk bersuci sebelum melakukan sembahyang.
“ Biasanya letaknya (Gana) tidak jauh dari patirtan gitu,” tambahnya.