FOKUS JATENG-BOYOLALI-Kasus COVID-19 di Boyolali masih terus menanjak. Selain jumlah kasusnya yang bertambah puluhan, hari ini dikabarkan ada delapan karyawan di lingkup Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja (Dinkopnaker) terpapar virus Corona ini.
“Kali pertama diketahui hanya dua karyawan yang positif COVID-19,”kata Kepala Dinkopnaker Boyolali, Arief Wardiyanta di Boyolali pada Kamis (17/2/2022).
Menurut Arief, kedua karyawan tersebut awalnya mengaku kondisinya tidak fit karena flu. Kemudian keduanya diminta tidak masuk kantor terlebih dahulu dan diminta untuk melakukan swab mandiri. Ternyata hasilnya positif. Antisipasi terjadinya penularan, pihaknya mengajukan agar dilakukan swab antigen di lingkup Dinkopnaker. Dari sekitar 60 karyawan, ternyata ada enam karyawan lagi yang hasilnya positif. Dengan demikian total ada delapan karyawan dinyatakan positif.
“Untuk itu, kedelapan karyawan tersebut kami minta untuk isolasi mandiri di rumah masing- masing,”ujarnya.
Adanya sejumlah pagawai di lingkup Pemkab Boyolali yang terpapar virus Corona, maka pihaknya menerapkan kebijakan tersendiri. Karyawan yang tidak fit misal karena flu, batuk atau tidak enak badan maka diberi izin untuk tidak masuk kantor. Namun, mereka masih diwajibkan untuk menjalani swab, sehingga bisa diketahui apakah terpapar COVID-19 atau tidak.
Kasus positif COVID yang menimpa delapan karyawan ini, lanjut Arief, juga tidak terlalu berdampak terhadap kinerja karyawan lain yang tidak terpapar. Mereka masih bekerja seperti biasa, termasuk karyawan di Balai Latihan Kerja (BLK) yang berada dibawah naungan Dinkopnaker.
Kendati demikian, pihaknya sedang merencanakan untuk melakukan giliran masuk kantor. Dimana sebagian karyawan work of office (WFO) atau masuk kantor dan sebagian lainnya work from home (WFH) atau bekerja di rumah.
“Kami akan mengajukan izin ke Sekda terkait rencana tersebut. Yang WFO sekitar 30 persen dan 70 persen lagi WFH. Mereka masuk secara bergiliran, kita akan buat jadwalnya,” katanya.
Ia menegaskan, pihaknya tidak bisa menerapkan WFH 100 persen karena ada layanan kepada masyarakat. Setidaknya ada dua layanan yang harus tetap dilaksanakan yaitu, layanan pengajuan kartu AK-1 atau kartu kuning bagi calon pekerja.
“Ada lagi layanan terhadap perusahaan yang harus buka setiap hari kerja,”pungkasnya.
Pelayanan Tetap Buka Meski Delapan Karyawan Dinkopnaker Boyolali Positif Covid-19

Kepala Dinkopnaker Boyolali, Arief Wardiyanta dan para karyawan menjalani swab antigen (yulianto/Fokusjateng.com)