FOKUS JATENG – BOYOLALI – Rumah milik seorang warga kampung Recosari RT 03 RW 05, Banaran, Boyolali. Slamet Harto Mulyono (67), tertimpa longsor talut setinggi 3 meter. Akibat kejadian ini, kamar berdinding tembok di rumahnya jebol.
Sebelum longsor, sekitar sehabis dhuhur hujan lebat turun hingga pukul 14.00 WIB. Beberapa menit kemudian, saat Slamet dan keluarganya berada di depan rumah mendadak terdengar suara berderak yang kencang.
“Saya lari kebelakang rumah, saya kira ada longsor di sungai. Ternyata malah dari sebelah dan ngerti-ngerti dinding kamar saya yang jebol,” katanya. Sabtu (19/2/2022).
Menurut Slamet material longsoran pun masuk ke dalam kamarnya. Beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian pukul 14.15 tersebut.
“Hanya dinding kamar yang jebol, kerugian ya sekitar tiga jutaan mungkin,” imbuhnya.
Menurut Ari Setiawan warga setempat, bencana tersebut terjadi sehabis hujan deras. Bahkan sudah dilaporkan ke jajaran terkait.
“Pak Rt sudah melaporkan kejadian itu ke pihak kelurahan. Tadi, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali juga sudah survei ke sini tadi,” ujarnya.
Dijelaskan, sebenarnya talut tersebut belum lama dibangun. Diatasnya akan dibuat untuk tambahan beberapa kamar. Hanya saja, pembangunan dihentikan sementara karena keterbatasan dana. “Rencananya akan dilanjutkan setelah dana terkumpul. Eh, malah terjadi longsor ini. Beruntung, saat kejadian, tidak ada anggota keluarga Pak Setu yang berada di kamar.”
Menurut Setu Muslih (40), saat itu dirinya berada di rumahnya sendiri yang berada persis di sebelah barat rumah Slamet. Saat istirahat itulah, dia kaget mendengar suara berderak sangat keras.
“Saya kaget, dan langsung keluar rumah mencari asal suara. Ternyata talut rumah orang tua saya ambrol dan menimpa rumah Pak Slamet yang berada di bawahnya.”
Senada, Mulyani, ibunya Setu menuturkan, dia tahu kejadian itu sepulang dari berjualan keliling. “Begitu sampai, langsung diberitahu oleh anak saya, Setu kalau talut pembatas rumah sisi timur ambrol,” ujarnya.