FOKUS JATENG- BOYOLALI- Tidak mau rumit menjalani bisnis, sebagian masyarakat senantiasa memilih menjalani usaha kecil-kecilan yang lebih sederhana, contohnya adalah bisnis barang bekas mesin cuci. Sebenarnya, bisnis barang bekas memang telah menjadi sebuah kategori usaha yang paling tinggi akan peluangnya. “Karena masih banyak orang yang lebih memilih barang bekas dibandingkan barang baru. Yang terpenting, kondisi barang bekas tersebut masih tetap aman dan kerusakan tidak fatal,” kata Tembong Raharjo, pelaku bisnis jual beli mesin cuci bekas.
Warga Dukuh Kiringan, Desa Canden, Kecamatan Sambi, Boyolali ini mengaku ide bisnis yang ia lakoni justru datang secara kebetualan. Berawal dari salah satu tetangga yang punya mesin cuci rusak.
Karena sudah usang, tetangganya itu kemudian beli lagi mesin cuci baru.
“ Nah mesin cuci yang lama, rusak itu dikasihkan kepada saya,” ujarnya
Bermodal nekat, lulusan STM itu pun kemudian memperbaiki mesin cuci rusak itu.
Tak lupa, kerak-kerak dan kotoran yang menempel dia bersihkan se bersih-bersihnya.
“ Saat dicoba ko nyala, terus saya pakai masih bisa berfungsi lancar tidak ada kendala,” ujarnya.
Melihat hal itu, dia kemudian berfikir untuk mencari mesin cuci bekas dari rumah ke rumah lalu menjualnya lagi. Sebab, tak sedikit dari warga yang memilki mesin cuci bekas yang sudah tak terpakai.
Benar saja, setelah mendapatkan beberapa mesin cuci, dia kemudian memperbaiki dan membersihkannya yang kemudian dijual melalui media sosial.
“ Saya beli dari warga itu antara Rp 250-350 ribu. setelah normal lagi saya jual antara Rp 500-750 ribu,” katanya
Dia mengaku setiap unit mesin cuci yang dia jual, keutungan yang didapat berkisar antara Rp 100-300 ribu. Dalam sebulan rata-rata bisa menjual antara 15-20 unit mesin cuci.
“ Barang saya antarke rumah, dan saya beri garansi, jadi kalau rusak akan saya perbaiki atau saya tukar. Dengan begitu maka pelanggan akan percaya.”