FOKUS JATENG –BOYOLALI- PMI Kabupaten Boyolali mengikuti pelatihan Mapathon atau maping marathon pembuatan peta secara online narasumber dari PMI pusat dan Tim Maping dari PMI provinsi Bali dan Jateng.
Menurut Kepala Markas PMI Kabupaten Boyolali Dahat Wilarso, saat ini, eksistensi peta digital amat penting bagi kehidupan manusia dalam kesehariannya. Peta membantu manusia dalam banyak hal. Termasuk dalam mengurangi risiko dan dampak ketika bencana terjadi. Penggunaan tools dan aplikasi berbasis Teknologi Informasi membuat peta yang dihasilkan menjadi lebih representatif untuk mendukung suatu kegiatan, program atau respon yang dibutuhkan saat keadaan darurat.
“Namun pemenuhan kebutuhan peta yang kaya informasi harus didukung dengan pemenuhan data-data geospasial yang dibutuhkan.”
Dalam hal ini, lanjut Dahat, mapathon, atau yang sering juga disebut dengan pesta pemetaan adalah salah satu metode yang efisien waktu untuk menambahkan data informasi dan geospasial pada peta. Masyarakat atau petugas terkait diundang melakukan pemetaan wilayah secara daring di wilayah lokal atau wilayah yang telah ditentukan sebelumnya menggunakan Tasking Manager.
Data yang terpetakan digunakan untuk meningkatkan cakupan dan membantu penilaian risiko bencana secara akurat. Untuk membekali masyarakat atau petugas terkait kemampuan memetakan yang baik, kegiatan Mapathon juga dilengkapi dengan pelatihan dan modul singkat terkait teknik pemetaan menggunakan JOSM dan Tasking Manager. Serta pembekalan perihal analisa data yang telah terkumpul menggunakan QGIS untuk menghasilkan peta dasar masing-masing wilayah.
Disebutkan, sebagai salah satu rangkaian program Community Epidemic and Pandemic Preparedness Program (CP3), di tahun 2022 ini akan diadakan pemetaan di 16 desa baru target program CP3. Program Community Epidemic and Pandemic Preparedness Program (CP3) merupakan kerjasama antara Palang Merah Indonesia (PMI) dengan Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat, perhimpunan nasional serta stakeholder lainnya dalam pencegahan, deteksi dini serta cepat tanggap mengenai ancaman epidemi dan pandemi di wilayahnya PMI Kab Boyolali mengikuti pelatihan secara online atau jarak jauh yang di fasilitasi dari PMI pusat.
Sementara, Anggi Ardiansyah staf Devisi Kesehatan PMI pusat saat pembukaan acara secara daring menyampaikan bahwa dasar pelaksanaan kegiatan ini adalah Rencana Strategis dan Rencana Operasional PMI 2019-2024 Dan Rencana Kerja Markas Pusat PMI 2021-2022.
Adapun, kegiatan ini dilaksanakan selama 10 hari mulai tanggal 7-16 maret 2022 diikuti dari 4 kabupaten/ kota yaitu Kabupaten Boyolali, Kota Bogor, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Tabanan bali kegiatan ini bermaksud dan bertujuan agar Memberikan pelatihan kepada staf/relawan PMI Kota/Kabupaten Program dalam melaksanakan kegiatan pengumpulan dan pengolahan data untuk membuat peta
desa dalam pelaksanaan program CP3 Serta bertujuan agar staf/Relawan PMI Kota/Kabupaten Program mengenal hal-hal terkait pemetaan, program yang digunakan serta prosesnya hingga pengolahan data yang di dapat peserta bisa melakukan pengumpulan data spasial untuk mendukung program CP3, Melakukan pengolahan data spasial desa pelaksanaan program CP3 dan juga bisa membuat peta desa pelaksanaan program CP3.
“Dari kegiatan tersebut diharapkan staf/relawan PMI Kota/Kabupaten mengenal alat dan program (perangkat lunak) pemetaan, proses yang dijalankan untuk mengumpulan serta menganalisa data spasial desa tempat pelaksanaan program CP3, serta peserta giat mampu membuat minimal 1
peta desa wilayahnya masing-masing dengan memanfaatkan data spasial yang telah
terkumpul dengan atribut serta informasi wilayah yang lengkap,” pungkasnya.