FOKUS JATENG-BOYOLALI-Pendakian Gunung Merbabu yang sempat ditutup karena cuaca ekstrem sudah dibuka kembali sejak 5 Maret 2022. Hanya saja, ada kabar tidak sedap dari kawasan wisata yang berlokasi di di perbatasan Boyolali, Kabupaten Magelang, dan Kabupaten Semarang itu.
Sejumlah pendaki yang tidak bertanggung jawab meninggalkan banyak sampah di Gunung Merbabu. Dalam beberapa foto yang beredar di media sosial, para petugas terlihat membersihkan tumpukan sampah di antaranya kantong plastik, kemasan makanan, dan botol air mineral.
Namun, jika pendaki lewat Jalur Selo, tindakan seperti itu tak akan bisa. Jangankan sampah besar, sampah kecil-kecil seperti putung rokok, bungkus bumbu pada mie instan tak akan luput dari pantauan petugas pengecekan pendaki yang turun. Jumlah dan item sampah yang dibawa turun, haruslah sama dengan barang-barang yang dibawa. Jika ada yang kurang, pendaki tersebut harus mencarinya sampai ketemu atau sanksi denda akan menanti.
Kepala Resort Selo, Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMB), Sutopo Yuwono menyatakan sebelum naik, seluruh barang bawaan pendaki akan dicatat oleh petugas.
Calon pendaki diharuskan mengeluarkan seluruh barang bawaanya yang kemudian dilakukan pencatatan bersama-sama pendaki.
“Jadi nanti begitu turun kita cocokan. Apa yang dibawa naik nanti cocok tidak. Kalau tidak cocok nanti kita kasih sanksi,” jelasnya.
Bungkus dan barang-barang yang dibawa pendaki haruslah sampai di pos pendakian semula.
Mulai dari putung rokok, bungkus mie, madu, hingga jika bungkus permen tak akan luput dari pangecekan petugas.
“ Pokoknya semua harus dibawa turun kembali. Dengan begitu tidak ada sampah yang terbuang di gunung Merbabu,” ujarnya.
Jika ada barang-barang yang kurang, pendaki tersebut akan diberikan sanksi berupa pembelian kantong plastik sampah. Sampah ini nanti kita kelola di tempat pengelolaan sampah yang ada di tempat pengolahan sampah resort Selo.