FOKUS JATENG-BOYOLALI – Perpustakaan umum daerah (Perpusda) Boyolali yang berada di jalan Pandanaran, samping patung kuda Arjuna Wijaya atau Simpang Siaga Boyolali memang indah.
Gedung perpustakaan yang baru ini pun resmi dibuka untuk pengunjung mulai Selasa (15/3/2022). Pembukaan Perpusda ini ditandai dengan peresmian gedung itu oleh Bupati Boyolali, Mohammad Said Hidayat.
Said berharap dengan hadirnya Perpusda di tengah kota ini dapat semakin membangkitkan generasi muda Boyolali semakin gemar membaca. Sehingga akan lahir generasi-generasi kreatif dan inovatif.
“Dari membaca melahirkan karya, dari membaca akan melahirkan ide gagasan untuk membangun Kabupaten Boyolali,” kata Said disela-sela peresmian Selasa (15/3/2022).
Menurut Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Boyolali, Abdul Rahman menuturkan gedung perpustakaan berlantai 4 ini menempati lahan seluas sekitar 2.600 meter persegi yang dulu adalah kantor Pengadilan Agama (PA) Boyolali.
“Pembangunannya (gedung Perpusda) dibiayai oleh DAK (Dana Alokasi Khusus) sekitar Rp 10 miliar. Kemudian ada pendampingan APBD (Boyolali) untuk penataan lingkungan sekitar Rp 1,1 miliar.”
Di gedung baru ini, ada dua bangunan lama yang dipertahankan atau tidak dibongkar. Karena masuk cagar budaya.
Lalu apa fasilitasnya? Abdul Rahman menjelaskan, untuk lantai 1 difungsikan untuk basement. Di lantai satu ini juga untuk kantor dan ruang lobby. Kemudian di lantai 2 difungsikan untuk ruang rapat atau ruang diskusi dan ruang baca. Selain itu, di lantai 2 ini juga ada studio mini dengan kapasitas 36 tempat duduk. Ada layar cukup besar di bagian depan, dan susunan kursi mirip di bioskop.
“Kemudian lantai 3 untuk food court dan lantai 4 untuk layanan perpustakaan secara umum,” jelasnya.
Untuk memudahkan akses pengunjung, di gedung 4 lantai itu selain ada tangga, juga disediakan lift. Fasilitas lainnya, juga ada ruang edukasi anak, ruang komputer, online katalog (OPAC) dan Bi Corner.
Selain menyediakan buku-buku, Perpusda Boyolali juga ada e-Book dan perpustakaan digital. Perpusda Boyolali kini memiliki koleksi untuk buku bacaan dan referensi sebanyak 43.316 eksemplar terdiri 24.710 judul. Kemudian untuk E-Book ada 8.339 judul dan koleksi Perpustakaan digital iBoyolali 3.028 judul dengan jumlah 17.317 eksemplar.
Gedung Perpusda Boyolali Remen Maos yang baru ini konsepnya berbasis inklusi sosial. Sehingga selain untuk pelayanan membaca bagi masyarakat umum, tetapi juga memberikan tempat bagi UMKM untuk berjualan guna meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Ini perwujudan kita perpustaan berbasis inklusi sosial, dimana kita punya peran bukan hanya memberikan layanan membaca, kemudian layanan penggalian pengetahuan, pinjam meminjam buku, tetapi rekan-rekan UMKM itu nanti akan punya peran disini dalam rangka kita menyejahterakan mereka-mereka itu, untuk memperkenalkan produknya, kreativitas dan inovasinya. Sehingga masyarakat nanti melalui ini (Perpusda) bisa mengenal, bisa mengakses itu semua (Produk UMKM),” kata Abdul Rahman.