FOKUS JATENG-BOYOLALI- Hingga saat ini minyak goreng kemasan masih langka di sejumlah pasar hingga toko modern seperti Alfamart dan indomart di wilayah Boyolali. Meskipun pemerintah telah mencabut harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng.
Beberapa petugas kasir mengaku jika sudah dua hari ini tak memiliki stok minyak goreng kosong.
“Mungkin nanti sore sudah datang. Tapi harganya sudah sesuai harga pasar. Paling rendah Rp 24.000. Dan ada yang Rp 28.000 tergantung merknya,” kata Risnawati, salah satu kasir sebuah minimarket di kompleks Pemkab Boyolali, Kamis (17/3/2022).
Sementara itu di pasar Boyolali kota sebagian pedagang kios sudah menjual minyak goreng seharga Rp 23 000 per liter.
Kelangkaan minyak goreng di pasar dan toko modern ini berbanding terbalik dengan salah satu swalayan di Jalan Pandanaran, kawasan Boyolali kota yang stoknya melimpah. Namun harganya pun tinggi. Minyak goreng dengan kemasan satu liter dengan harga Rp 23.900 per liter.
Diperoleh keterangan, sesuai dengan surat Kementerian Perdagangan nomor 84/PDN/SD/03/2022, menyebut harga minyak goreng yang ditetapkan pemerintah menyesuaikan harga keekonomian. Hal tersebut dilakukan pemerintah agar minyak goreng tersedia di pasaran. Adapun minyak goreng yang diatur pemerintah hanya pada minyak goreng curah sebesar Rp14.00 per liter atau Rp 15.500 per kilogram.
“Untuk harga minyak goreng kemasan diserahkan pada mekanisme pasar. Sedangkan HET minyak goreng curah seharga Rp 14.000 per liter atau Rp 15.500 per kilogram,” kata Assisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Sekda Boyolali, Insan Adi Asmono.
Insan menjelaskan pihaknya telah menindak lanjuti dengan melakukan pemantau ke beberapa ritel modern dan swalayan. Insan menyebutkan stok sudah banyak tersedia dengan harga disekitar Rp 24.000 per liter.
“Pemerintah pusat juga sudah mengintruksikan penghentian operasi pasar. Sehingga kami mengikuti kebijakan pusat,” ujar Insan.