Lima Dusun di Boyolali Dihajar Angin Puting Beliung

Hanya membutuhkan waktu lima menit, hujan disertai angin puting beliung merusak puluhan rumah di Desa Metuk, Mojosongo pada Minggu (20/3) siang (yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG- BOYOLALI- Lima dusun di Desa Metuk, Kecamatan Mojosongo, porak poranda diterjang angin puting beliung pada Minggu (20/3/2022).
Kepala Desa Metuk, Mojosongo, Wukir Santoso menjelaskan ada 55 rumah dan satu tempat ibadah yang mengalami kerusakan. Kebanyakan kerusakan terjadi pada atap rumah. Pada saat itu, hujan tidak terlalu deras. Begitu mereda, pihaknya bersama TNI/Polri dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) segera bergotong royong. Adapun kelima dusun tersebut antara lain Dusun Metuk, Sidorejo, Grenjeng, Bojosari dan Tegaljaro.
“Bagian atap kebanyakan kabur terbawa angin. Kejadian sekitar pukul 13.10. Hujannya tidak begitu deras tapi anginnya cukup kencang. Tidak ada korban jiwa. Pasca kejadian warga juga langsung gotong royong. Untuk kerugiannya masih dalam asesmen,” kata Wukir Santoso.
Menurut, Ketua RT 02 / Rw 02, Dusun/Desa Metuk Mojosongo, Parjini Gareng hujan deras disertai angin melanda sekitar pukul 13.30. Disusul angin puting beliung dari tengah dusun dan selatan dusun. Kencangnya angin mengakibatkan genteng dan sebagian atap rumah warga beterbangan. Beberapa atap baja ringan yang terbawa angin juga menimpa dan merusak rumah warga lain.
“Saya lari keliling meminta warga keluar rumah untuk keselamatan. Karena memang mencekam. Bahkan warga juga melihat atap dan genteng yang berterbangan. Kita hanya bisa teriak Allahu Akbar-Allahu Akbar,” kata Parjini Gareng.
Salah satu warga Dusun Bojosari, Desa Metuk, Mojosongo, Marjoko menambahkan, angin kencang berlangsung hanya sekitar 5 menit. Saat itu, dia dan pekerjanya Mujiyanto, tengah membuat mebel di tempat produksi berukuran sekitar 8 meter persegi. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh diikuti bencana angin puting beliung.
” Beruntung, saya dan Pak Muji langsung lari. Karena habis itu bangunannya langsung roboh. Tapi Pak Muji mau meneduh di Musala, ada assbes terbang dan mengenai kepala sisi kanan dekat telinga. Tapi pak Muji tidak apa-apa, nggak tau kalau besuk jadi sakit atau tidak,” ujar  Marjoko.
Setelah bangunan tempat produksi yang ambruk, pohon waru juga menimpa bangunan tersebut. Kemudian disusul dengan hujan cukup deras. Seluruh alat perkakasnya basah. “Kerugian sekitar Rp 20 juta, karena mesin-mesin juga sudah basah kuyup. Gak bisa diselamatkan, tapi gakpapa, yang penting slamat,” pungkas Marjoko.