Pasca Bencana, Warga Desa Methuk dan Dlingo Swadaya Perbaiki Kerusakan

Warga Desa Methuk, Kecamatan Mojosongo kompak membersihkan puin-puing dan memperbaiki puluhan rumah yang mengalami kerusakan (yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI- Pasca terjadinya bencana angin puting beliung yang melanda kawasan Desa Methuk dan Desa Dlingo, Kecamatan Mojosongo pada Minggu 20 Maret 2022. Warga setempat kompak membersihkan puin-puing dan memperbaiki sejumlah rumah yang mengalami kerusakan , Senin (21/3/2022)
Camat Mojosongo Tusih Priyanta mengatakan dampak bencana angin puting beliung yang melanda Desa Methuk dan Desa Dlingo mengakibatkan mengakibatkan 55 rumah di Desa Methuk rusak. Sedangkan di Desa Dlingo, 7 rumah rusak beat dan 14 lainnya rusak ringan.
Tusih menambahkan pihaknya menyambut positif kegiatan gotong royong dilakukan warga bersama para relawan. Mereka tanpa diminta langsung turun tangan membantu warga yang terkena musibah bencana.
“Kami sangat menghargai bentuk kearifan lokal seperti ini,”kata Camat Mojosongo Tusih Priyanta
Namun demikian, pihaknya belum bisa memastikan bantuan material bagi para korban bencana. Hanya saja, pihaknya sudah melaporkan kejadian bencana tersebut kepada Bupati M Said Hidayat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali.
“Untuk bantuan, pihak desa bisa menggunakan dana APBDes. Tentu saja dengan mengacu aturan yang ada. Utamanya mengganti genteng yang rusak atau pecah,” imbuh Tusih.
Menurut Kepala Desa Methuk, Wukir Santoso, kerusakan paling parah menimpa rumah milik Tikno Haryanto (53) di Dukuh/Desa Methuk. Hampir seluruh gentengnya porak poranda diterjang angin ribut dan hujan yang terjadi pada pukul 13.10 tersebut.
Apalagi, genteng juga tertimpa baja ringan maupun atap galvalum dari teras milik tetangganya yang turut disapu angin. Jaringan listrik di rumah itupun rusak dan hingga pagi ini masih dalam perbaikan.
“Hampir semua atap genteng rumahnya rusak. Semalam Tikno bersama keluarga terpaksa menginap di rumah saudaranya,” kata Wukir.
Warga bersamaTNI, Linmas dan relawan pun bergotong royong menurunkan dan mengganti genteng yang pecah. Selanjutnya, genteng yang pecah dibuang dengan menggunakan mobil pikap. Sebagian lagi melepas atap seng yang rusak.
“Kegiatan gotong royong dilakukan menyeluruh di lima dukuh yang kemarin diterjang angin ribut,” ujar Wukir Santoso.