Mudik 2022, Pemkab Boyolali Siapkan 6 Jalur Alternatif

potensi lonjakan arus mudik lebaran terbuka lebar setelah dua tahun terakhir tak diizinkan karena pandemi Covid 19 (yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – BOYOLALI-Antisipasi lonjakan pemudik pasca dua tahun pandemi. Pemkab Boyolali mulai melakukan pemetaan jalur mudik. Selain itu, pemkab dan Polres Boyolali siap dalam menjaga pengamanan.
Kepala Dinas Perhubungan Boyolali, Cipto Budoyo, mengatakan penanganan mudik menjadi tanggung jawab lintas sektoral.
“Kita masih menunggu instruksi selanjutnya dari Pusat maupun provinsi. Karena belum ada rapat-rapat yang membahas tentang mudik lebaran. Prinsip kita siap menghadapi arus mudik lebaran nanti,” ujar Cipto Budoyo, pada Senin 28 Maret 2022.
Kabid Pengembangan dan Keselamatan, Dishub Boyolali, Didik Riyanto menambahkan persiapan menghadapi arus mudik dilakukan seperti tahun sebelumnya. Diantaranya juga akan menggandeng TNI/Polri dan dinas lain. Serta berkoordinasi dengan Dishub Provinsi serta Kemenhub untuk aturan arus mudik nantinya.
“Kami siapkan jalur alternatif untuk mengurai kemacetan. Ada enam jalur alternatif yang kami siapkan. Kami juga memetakan jalur yang berpotensi menimbulkan kemacetan dan rawan kecelakaan serta rawan bencana alam,” kata Didik Riyanto.
Enam jalur alternatif yang disiapkan yakni, arah Semarang – Temanggung/Magelang dengan tiga jalur yang disipakan. Bisa melalui Bandungan, Ungaran Timur atau melewati Jalan Lingkar Ambarawa. Kemudian arah Salatiga -Solo dengan lima jalur yang disiapkan. Seperti melewati Jalan Lingkar Salatiga, Tingkir, Semarang-Karanggede,Boyolali; Sruwen,Semarang -Karanggede, Boyolali; Ampel,Boyolali -Kaliwungu, Semarang;Penggung-Tlatar, Boyolali.
Lalu arah Salatiga- Ambarawa dengan dua jalur alternatif. Yakni, Tuntang -Tlogo; Salatiga -Banyubiru. Kemudian arah Boyolali-Magelang yang melewati Cepogo-Selo. Serta arah Salatiga – Magelang melalui Kopeng, Semarang. Sedangkan arah Salatiga -Jogjakarta dengan dua jalur yang disiapkan. Seperti jalur Perempatan 408, Boyolali -Tulung, Klaten serta Logerit, Mojosongo, Boyolali -Tulung, Klaten.
Kemudian jalan yang rawan kecelakaan karena peningkatan aktivitas jalan diprediksi terjadi di 7 titik. Yakni Perempatan Karanggede; depan Pasar Ampel; Dukuh Tompak, Ampel; simpang bekas terminal Sunggingan, depan pasar Sunggingan, depan pasar Boyolali Kota, Boyolali Kota serta perempatan Bangak, Banyudono.
“Sedangkan jalur rawan macet karena terjadi penyempitan jalan ada enam titik. Yang berpotensi terjadi di Jembatan Bakalan, Jembatan Tanduk (Ampel), Jembatan Jl Prof. Suharso, Jembatan Kenteng (Ampel), jembatan Pule dan Penggung,” kata Didik Riyanto.
“Selain itu, kami juga akan menempatkan personil di Pos pengamanan (Pospam) yang sudh ditetapkan Polres. Kemudian juga memasang spanduk himbauan keselamatan. Kami juga akan melaksanakan uji petik di garasi bus, terminal dan berpatroli untuk pengaturan lalu lintas di daerah rawan kecelakaan, kemacetan. Juga mengantisipasi daerah-daerah rawan bencana,” kata Kabid Pengembangan dan Keselamatan, Dishub Boyolali.