Simak, BLT Minyak Goreng di Boyolali Mulai Cair di Wilayah Ini

Antrian warga yang ingin mengambil BLT di Kantor Kelurahan Banaran, Boyolali Kota (yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng (Migor) dan bantuan pangan non tunai (BPNT) bagi 2.887 keluarga penerima manfaat (KPM) mulai cair. Ada empat kelurahan/desa di Boyolali kota yang telah menerima pencairan. Penyaluran BLT migor dan BPNT ini akan dilakukan hingga Senin 18 April 2022 mendatang.
Kabid Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial (Dinsos) Boyolali, Sri Seti Handayani mengatakan penyaluran BLT migor dan BPNT mulai dilakukan sejak Selasa kemarin bagi warga Boyolali Kota. Sedangkan warga di kecamatan lain akan disalurkan bertahap hingga Senin mendatang.
“Hari ini mulai disalurkan untuk kecamatan Boyolali Kota. Penyaluran oleh PT POS dengan penyalurannya bertempat di Balai Desa /kelurahan masing-masing,” kata Sri Seti Handayani disela antrian warga yang mengambil BLT di Kantor Kelurahan Banaran, Boyolali Kota. Rabu 13 April 2022.
Disebutkan, sesuai data Kemensos. Boyolali menerima bantuan sebanyak 64.163 keluarga penerima manfaat (KPM). Menurut , Sri Seti Handayani, sejauh ini data tersebut tidak berubah alias belum ada tambahan penerima.
Dari jumlah sebanyak 64.163 KPM diperuntukkan bagi 300 KPM Kelurahan Banaran, kemudian Desa Karanggeneng 502 KPM, Desa Kebonbimo 128 KPM, Desa Kiringan 299 KPM, Desa Mudal 388 KPM, Desa Penggung 386 KPM, Kelurahan Pulisen 264 KPM, Kelurahan Siswodipuran 227 KPM, dan Desa Winong 393 KPM.
“ Kami memastikan seluruh kecamatan kebagian kucuran BLT migor dan BPNT,” imbuh Sri Seti Handayani.
Camat Boyolali Kota, Suwarno mengatakan penyaluran BLT migor dan BPNT telah dilakukan sejak Selasa 12 April dan diawali Kelurahan Siswodipuran. Kemudian dilanjutkan Desa Winong, Mudal dan Kebonbimo serta Kelurahan Banaran dan Pulisen. Sedangkan dia desa lainnya, Desa Karanggeneng dan Kiringan baru dibagikan Kamis 14 April.
“Pantauan sampai hari ini lancar, saya pantau di Desa Winong cukup banyak dan sedikit penuh. Karena barengan vaksin. Jadi tidak selancar kalau bagi BLT saja. Tapi cukup normal dan lancar di desa/kelurahan lain,” kata Suwarno.
Camat Boyolali menambahkan pelaksanaan penyaluran BLT migor dan BPNT bersamaan dengan vaksinasi. Sehingga masyarakat yang menerima bantuan juga bisa mengikuti vaksinasi. Hampir 99 persen KPM mengikuti vaksin booster. Namun, jika ditemui KPM yang sakit tidak perlu mengikuti booster.
Salah satu penerima BLT migor dan BPNT asal Karangduwet, Kelurahan Banaran, Boyolali Kota, Suparmi mengaku sangat terbantu. Apalagi harga minyak cukup tinggi dan mendekati lebaran. Rencananya, uang BLT migor dan BPNT sebesar Rp 500 ribu ini akan digunakan untuk membeli kebutuhan pangan.
“Bantuan ini meringankan sekali. Dapat Rp 500ribu. Meski antrinya satu jam lebih, harus sabar. Karena sekarang berat banget mau beli minyak apalagi harganya berkali lipat yang dulunya cuma Rp 14 ribu. Di rumah juga seleranya goreng-goreng,” katanya.