FOKUS JATENG- BOYOLALI- Komunitas vespa metuk (Vesmet)berbagi kebaikan dibulan ramadhan dengan menyantuni puluhan anak yatim piatu dan buka puasa bersama di base camp vesmet di Desa Metuk Kecamatan Mojosongo, pada Minggu 24 April 2022 petang.
Acaranya pun di kemas sederhana tapi ceria, Belasan anak-anak yatim Desa Metuk, diajak berkeliling kampung. Membonceng vespa antik seperti vespa tipe 150 sprint v, P150x, 150 super, Piaggio VBB dan lainnya. Baru dilanjutkan dengan tausiah dan buka bersama.
Menurut Ketua Vesmet Wukir Santoso, komunitas vesmet telah terbentuk sejak awal pandemi. Meski berumur muda, vesmet kerap menggelar bakti sosial untuk kepedulian dengan sesama. Termasuk kegiatan peduli anak yatim. Ada sekitar 59 anak yatim dan piatu di Desa Metuk yang mendapatkan santunan.
“Kami melakukan kegiatan peduli anak yatim. Kami mengajak jalan anak-anak keliling. Juga mengenalkan cara naik vespa dan mengendalikan vespa. Meski usia vespa sudah tua tapi bisa dinaiki,” jelas Wukir yang juga Kepala Desa Metuk.
Wukir Santoso menambahkan ada 25 orang anggota vesmet baik yang berasal dari Desa Metuk maupun luar desa. Diantaranya Wakil Bupati (Wabup) Boyolali, Kepala Dinas, Kejari Solo dan lainnya. Kegiatan sosial ini kerap dilakukan, pihaknya juga akan menyambangi panti asuhan dan baksos lainnya.
Terkait menggeluti vespa, Wukir menuturkan, berburu motor antik ini juga tak mudah. Seperti cerita vespa paggio VBB tahun 1992 yang didapat dari Purworejo. Kali pertama didapat sudah dalam kondisi hancur. Sehingga perlu dilakukan restorasi. Kendati tidak sulit mendapatkan sparepart. Namun, vespa tersebut memaķan biaya hingga Rp 70 juta.
“Kalau restorasi full paling tidak butuh waktu 4-5 bulan dengan budget termurah bisa puluhan juta. Namun, perfoma vespa masih aman dan lancar. Bahkan sanggup menanjak hingga Tawangmangu, Karanganyar tanpa masalah,” lapar Wukir.
Sementara itu, Wakil Bupati sekaligus anggota Vesmet, Wahyu Irawan menambahkan vesmet peduli anak yatim akan menjadi kegiatan rutin. Serta menjadi media untuk bersilaturahmi dengan masyarakat. Wahyu Irawan berharap kegiatan ini memberikan manfaat dan berdampak baik untuk pembinaan mental serta spiritual.
“Akan banyak kegiatan yang akan dilakukan vesmet. Kalau berbagi itu mudah, insyaAllah akan rutin kegiatan baik santunan anak yatim maupun baksos lainnya. Seperti program RTLH (Rumah tak layak huni,red). Ada 57 RTLH di Desa Metuk dan tahun ini dianggarkan baru 30 rumah. Atau membantu masyarakat yang tidak kebagian BLT. Maka monggo kalau vesmet bisa berpartisipasi disitu” kata Wahyu Irawan.