Gus Nabil dan BPJS Kesehatan Boyolali Gelar Sosialisasi Program JKN-KIS di Klaten

FOKUS JATENG- BOYOLALI – BPJS Kesehatan Cabang Boyolali menggandeng anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Gus Nabil, sapaan akrab Muchammad Nabil Haroen, menggelar sosialisasi program JKN-KIS di Balai Desa Kadilanggon Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten pada Senin 24 April 2022.
Menurut Gus Nabil, bahwa agenda sosialisasi ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya kesehatan, serta pentingnya memanfaatkan fasilitas dari BPJS Kesehatan dengan adanya aplikasi Mobile JKN di tengah Pandemi.
“Sebagaimana yang amanatkan Undang-Undang bahwa kita sebagai masyarakat Indonesia wajib menjadi peserta JKN KIS. Untuk perangkat desa setempat hendaknya mendata masyarakat di wilayahnya yang tidak mampu untuk didaftarkan menjadi peserta BPJS Kesehatan. Hal itu bertujuan agar masyarakat yang tidak mampu bisa mendapatkan fasilitas kesehatan gratis dari Pemerintah,” kata anggota komisi IX DPR RI ini.
Gus Nabil menambahkan Program JKN KIS menjunjung tinggi nilai gotong royong, yang sehat membantu yang sakit. Mengingat gotong royong ini menunjukkan prestasi masyarakat Indonesia, tidak hanya Program JKN-KIS saja, terlaksananya program vaksinasi semua juga karena prinsip gotong royong.
“Negara Indonesia adalah pemberi vaksin terbanyak kepada masyarakatnya. Semua yang dilakukan vaksin dan Program JKN KIS ini adalah demi melayani dan melindungi Kesehatan masyarakat.”
Pada kesempatan itu, Kepala Cabang BPJS Kesehatan Cabang Boyolali Maya Susanti mengemukakan capain UHC (Universal Health Coverage) Kabupaten Klaten yaitu 94,56 % dari jumlah penduduk sejumlah 1,276,535 jiwa. Pihaknya berharap yang belum menjadi peserta Program JKN KIS di acara tersebut setelah ini bisa mendaftar Program JKN KIS.
“Dengan menjadi peserta JKN KIS semua penyakit dicover dan masyarakat bisa mendapat perlindungan Kesehatan. Kami juga mengingatkan bahwa kartu baru bisa dipakai setelah 14 hari setelah didaftarkan.”
Maya Susanti juga menyampaikan adanya tunggakan kepesertaan mandiri sejumlah 77.598.520.931 di Kabupaten Klaten dan berharap masyarakat ini bisa memakai Program Rehab yang sedang digencarkan untuk memudahkan peserta membayar tunggakan.