Kisah Pasutri Mudik Dari Jakarta ke Boyolali Pakai Bajaj

Perjalanan mudik Darto dan isterinya terbilang lancar. Mudik lebih awal menjadikan keduanya tak sempat mengalami kemacetan. (yull/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG -BOYOLALI- Pasangan suami istri, sopir bajaj , Darto dan Tumini perantau asal Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah memilih melakukan perjalanan mudik dari Jakarta menuju kampung halamannya dengan mengendarai bajaj.
Pasutri ini mengaku berangkat dari Tanah Merah, Pluit, Jakarta Utara pada Minggu 24 April 2022 malam. Mereka baru sampai di rumah, tepatnya di Dukuh Kedungrowo, RT 3, RW 5 Desa Kauman, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, pada Selasa 27 April malam. Mengendarai bajaj warna biru tahun 2.000 jenis TVS dengan nomor polisi (Nopol) B 4893 SZB.
“ Alhamdullillah lancar, tidak ada kendala di jalan,” kata Darto yang ditemui di kampung halamannya, Rabu 27 April 2022.
Untuk menghemat, Darto mengaku terpaksa meminjam bajaj milik juragannya. Meskipun 16 jam perjalanan dari Jakarta tak dirasa, demi kerinduan pada anak dan keluarganya.
“Biayanya juga lebih murah. Untuk bahan bakarnya saya pake gas LPG 10 kilogram bisa sampai Indramayu. Lalu isi pake pertalite sampai rumah paling habis Rp 250 ribu. Makan juga cuma habis Rp 150 ribuan. Tapi kalau naik bus, satu orang Rp 400 ribu/orang. Berdua bisa habis Rp 800 ribuan. Belum makannya,” jelas Darto yang mengaku dari Jakarta sampai Boyolali, istirahat 4 kali.
Rute mudik yang dipilih melalui jalan pantura. Menurut Darto mudik cukup lancar dan aman. Karena bajajnya juga dilengkapi dengan sound dan lampu kerdip, hal itu menjadikan perjalanan mudik juga terasa lebih ceria. “Rencananya di sini sampai bakdo kupat (Lebaran kupat,red). Seminggu lebih dikit. Ntar balik lagi ke Jakarta,” imbuhnya.
Sementara istri Darto, Tumini, mengaku senang bisa bertemu anak dan keluarganya. Sejak pandemi, ini baru kali pertama dia bisa pulang. Apalagi rumahnya sudah dibiarkan kosong dan hanya ditinggali anak keduanya yang masih SMP. “Ya senang bisa pulang lah. Sudah dua tahun kami tidak pulang karena masih dalam masa Pandemi Covid-19,” katanya.