Pemuda Kerjo Meninggal Saat Latihan Fisik

FOKUSJATENG.COM, KARANGANYAR, – Seorang Pemuda warga Bloran RT 2/1 Desa Gempolan, Kerjo, Karanganyar Agil Hariyaji tewas saat latihan silat di Lapangan Desa Karangrejo.

Agil mengalami kejang-kejang sebanyak dua kali saat latihan hingga dilarikan ke Puskesmas Kerjo. Namun ajal tak bisa ditolak sebelum tiba di Puskesmas, Agil telah dinyatakan meninggal dunia.

Kompol Purbo Anjar Waskito Wakapolres Karanganyar menuturkan sekitar pukul 02.30 WIB pihaknya mendapat laporan adanya warga yang meninggal dunia saat latihan silat.

“Semalam sekitar pukul 02.30 WIB, kita mendapatkan laporan bahwa ada warga yg sedang latihan bela diri silat kemudian meninggal di Kerjo. Petugas Reskrim kemudian mendatangi TKP dan menemukam satu orang atas nama Agil sudah tidak dalam keadaan tak bernyawa,”tutur Kompol Purbo pada awak media didepan kamar mayat RSUD Kartini, Karanganyar, Jumat (6/5).

Menurutnya , saat ini 11 orang telah dimintai keterangan sebagai saksi. Pihaknya belum menentukan tersangka dalam kasus ini.

“Dalam perkara ini ini sudah diperiksa 11 orang. Kami belum menentukan tersangka dalam kasus ini masih dalam pemeriksaan,”tegas Wakapolres Karanganyar tersebut

Ia mengatakan, dari keterangan para saksi, korban saat latihan silat, sempat menerima tendangan dan pukulan dari salah satu pelatih berinisial S.

Korban mengalami kejang-kejang dan oleh pelatih lainnya, korban langsung dibawa ke puskesmas.

“Saat perjalanan ke puskesmas, korban sempat kejang-kejang sebelum akhirnya tak bergerak lagi. Sesampainya di puskesmas, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia,”terangnya.

Untuk melengkapi pemeriksaan, ungkap Kompol Purbo, saat ini tengah dilakukan otopsi oleh Tim Forensik Polda Jateng. Otopsi ini sangat dibutuhkan untuk melengkapi proses pemeriksaan dan penyelidikan.

 

“Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan jenasah oleh tim forensik dari polri. Proses otopsi sedang dilaksanakan sehingga nanti jelas pemyebab kematian dari korban,”ujar Kompol Purbo.

Ia mengatakan dari keterangan sementara dari saksi, belum diketahui korban mendapatkan berapa kali pukulan.

Dan dari semua keterangan para saksi, ungkap Kompol Purbo, pukulan itu dilakukan sebagai bagian bentuk penguatan. Dan setelah pemukulan sebagai penutup dilakukan tendangan.

“Untuk jumlah pukulan di badan korban masih kita dalami sesuai keterngan saksi mata. Temtumya antara saksi keterangan berbeda-beda.Karena kondisi (kejadian) malam. Dan tidak semuannya fokus kepada korban,”papar Kompol Purbo.

Yang pasti, selama proses penyelidikan, untuk sementara jalannya latihan silat di lokasi kejadian perkara (TKP) dihentikan.

“Saat ini di TKP masih jadi status Quo kita artijya disitu belum boleh dilakukan kegiatan apapun. Terkait dwngm TKP jika sudah dinyatakan clear sudah tidak jadi status quo lagi tentunya kita buka dan dikembalikan lagi seauai fungsinya,” terangnya. ( tyo / bre )