Usai Libur Lebaran, Santri Al Huda Doglo Kembali Ke Ponpes

Para santri dari berbagai daerah mulai berdatangan kembali ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al Huda Doglo di Boyolali. (yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI- Ratusan santri dari berbagai daerah kembali ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al Huda Doglo di Boyolali. Mereka kembali menuntut ilmu di ponpes usai libur Ramadhan dan Idhul Fitri 1443H.
Satu persatu santri yang tiba kemudian mulai gerbang Ponpes. Dengan diantar orang tuanya masing-masing, dengan menggendong tas para santri ini kemudian masuk ke meja registrasi.
Ada juga santri yang menenteng kardus, plastik kresek, ransel atau koper itu kemudian melaporkan kepada pengurus dan menyerahkan buku Hijau (buku izin santri).
Pengurus ponpes selanjutnya melakukan pengecekan menyeluruh terhadap barang-barang yang dibawa para santri ini. Jika ada barang yang tidak dilarang masuk pondok, pengurus akan menyitanya atau mengembalikan kepada orang tua yang mengantar, seperti barang elektronik, benda tajam, makeup berlebihan dan beberapa barang lain yang tak berkaitan dengan aktivitas santri.
Imam Mahmudi Lurah Pondok Putra Ponpes Al Huda Doglo mengatakan di ponpes yang memiliki sekitar 1.250 santri dan 500an santri bermukim di Ponpes dan 750 santri tidak mukim. Ponpes Al Huda Doglo yang diasuh oleh KH. Habib Ihsanudin ini juga memiliki aturan yang ketat. Salah satunya pemeriksaan barang bawaan para santri saat kembali ke pondok usai libur Lebaran. Langkah ini dilakukan agar para santri lebih fokus dan tidak terganggu dalam menuntut ilmu.
“Hari ini, setelah libur lebaran santri harus kembali lagi ke Ponpes. Para santri yang kembali ke Ponpes juga harus diantarkan oleh orang tua atau keluarganya. Karena sudah menjadi tradisi pesantren, dalam mendidik anak-anak dibutuhkan sinergi antara guru dengan orang tua,” papar Imam, Kamis 12 Mei 2022.
Salah satu santri Ponpes Al Huda Doglo, Fathan Dimyati saat ditemui mengaku senang bisa kembali lagi ke Ponpes. Menurut Fathan, libur lebaran selama dua pekan di rumah itu sudah cukup untuk melepaskan rindu kepada orang tua, keluarga dan kampung halaman.
“Senang raanya bisa kembali ke pondok. Karena kalau lama-lama di rumah juga bosan. Di pondok sini kan banyak temannya,” ujarnya.