Disnakan Boyolali Sebut 28 Hewan Ternak Suspek PMK

Petugas Disnakan menggencarkan sosialisasi dan tracing terhadap hewan ternak di Boyolali (yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Petugas Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali menggencarkan sosialisasi ke Pasar Hewan dan tracing terhadap hewan ternak yang ada di Pasar Hewan wilayah Boyolali. Dari 1.009 ternak yang ditracing terdapat 28 hewan ternak dilaporkan suspek penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kepala Disnakan Boyolali, Lusia Dyah Suciati mengatakan tracing terhadap ternak baik sapi maupun kambing ini menyasar sebanyak 1.009 ternak di seluruh Boyolali. Baik ditingkat peternak maupun pasar hewan.
“Dilaporkan ada 28 ternak yang suspek. Langsung kami tangani dengan melakukan lokalisasi dan menyuntik vitamin. Kami antisipasi agar tidak menular,” kata Lusia, Rabu 18 Mei 2022.
Lusia menyebut kasus suspek itu ditemukan di Dukuh Gumulan, Kemiri Mojosongo dengan 3 sapi. Namun, ketiga sapi tersebut langsung ditangani dan dinyatakan sembuh. Kemudian di Dusun/Desa Singosari, Mojosongo terdapat 3 anakan sapi; di Dusun Pasar Lawang, Karangnongko, Mojosongo terdapat 6 sapi perah suspek. Selanjutnya, di Dusun/Desa Guwo, Wonosegoro terdapat 1 sapi suspek; Singosari, Mojosongo bertambah 1 sapi suspek, lalu di Candigatak, Cepogo ditemukan 2 sapi suspek; di Desa Karangnongko, Mojosongo terdapat 4 sapi suspek; Randusari, Kemiri Mojosongo terdapat 8 sapi suspek; dan di Kemiri.
“Untuk kasus di Randusari, Kemiri, Mojosongo ada dua peternak yang sapinya suspek. Langsung kami obati. Ada satu peternak yang 6 sapinya suspek sesudah kami obati, 4 sapi sudah sembuh. Sedangkan temuan lainnya masih tahap penyembuhan,” kata Kadisnakan.
Lusia menambahkan untuk kasus terkonfirmasi PMK ada 21 ternak yang terpapar. Yakni 15 ternak di Dusun Gatak, Singosari, Mojosongo dengan 14 sapi dinyatakan sembuh. Lalu temuan kasus posisitf baru ditemukan di Dusun Godeg, Ngenden, Ampel dengan enam ternak terpapar. Terdiri dari 3 sapi dan tiga kambing. Keenam ternak tersebut dinyatakan sembuh setelah beberapa kali penyuntikan vitamin, antibiotik dan penurun suhu.
Ia menambahkan pihaknya menurunkan sedikitnya 150 personel untuk tracing dibantu petugas inseminator di desa-desa. “Kami bagi menjadi tim di 22 Kecamatan melakukan tracing,” pungkasnya.