FOKUS JATENG-BOYOLALI-Seiring adanya pelonggaran PPKM hingga masa transisi dari pademi menuju endemi, pelaku seni di Boyolali, Jawa Tengah mulai menggeliat. Hal tersebut juga diakui sejumlah dalang wayang kulit.
“Alhamdulillah, semua teman-teman dalang kini sudah bisa bernapas lega. Sudah mulai dapat job pementasan,” kata Wakil Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Korwil Surakarta, Sri Susilo ‘Thengkleng’.
Menurut Thengkleng, selama memasuki masa pandemi COVID-19 selama dua tahun lebih, para dalang di tanah air vakum akibat pembatasan kegiatan masyarakat. Namun kini sudah mulai mendapatkan job manggung dari berbagai daerah. Dalang asal Desa Ketitang, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali ini mengaku sampai saat ini sudah mendapat job sebanyak 15 tempat. Tanggapan wayang kulit itu tak hanya dari daerah Boyolali saja, tetapi juga dari berbagai daerah. Bahkan hingga Bandung, Jawa Barat.
“Saya ini job yang masuk sudah 15 tempat. Ya belakangan ini sudah mulai ramai tanggapan. Di Sragen, Bandung, Purwodadi, Karanganyar, Demak dan daerah lainnya,” kata Thengkleng.
Hal senada disampaikan dalang wayang kulit yang berasal dari Dukuh Bulu, Desa Tegalgiri, Kecamatan Nogosari, Boyolali, Ki Gondo Wartoyo yang mengaku semenjak pemerintah memberi kelonggaran PPKM hingga masa transisi saat ini, sudah banyak permintaan pentas diberbagai daerah di tanah air.
“Habis Lebaran ini mulai dibanjir job-job pagelaran wayang kulit,” kata Wartoyo.
Sampai saat ini, Ki Gondo Wartoyo sudah menerima job pentas wayang kulit di 23 tempat. Tanggapan juga dari berbagai daerah. Selain dari Boyolali sendiri, juga dari Purwodari Grobogan, Semarang, Sragen, Sukoharjo, Karanganyar, Demak dan daerah lainnya. Dikemukakan, selama sekitar 2 tahun dimasa pandemi COVID-19, pelaku seni khususnya pedalangan vakum dan tidak dapat menghibur masyarakat.
“Kami ucapkan terima kasih kepada pemerintah. Jadi selama ada kelonggaran ini, para seniman mulai kebanjiran job dari masyarakat. Mereka juga rindu dengan pentas seni,” pungkasnya.