Stok Obat PMK Sampai Saat Ini Aman

Seluruh ternak yang terindikasi suspek langsung mendapatkan penanganan (doc) (yull/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Asisten II Sekda Boyolali, Insan Adi Asmono memastikan stok obat penyakit mulut dan kuku (PMK) sampai saat ini masih aman. Seluruh ternak yang terindikasi suspek langsung mendapatkan penanganan. Termasuk penyuntikan secara rutin untuk penurun panas, antibiotik dan vitamin. Sedangkan vaksin ternak masih menunggu dari Kementerian Pertanian (Kementan). “Stok obat PMK sampai saat ini aman. Jadi kita sosialisasi pada perangkat desa dan kecamatan yang ada suspek segera melaporkan,” kata Insan.
Insan menandaskan, keputusan lockdown yakni menutup pasar hewan dilakukan selama tiga pasaran. Pemkab juga menggencarkan edukasi pada peternak untuk ketersediaan daging menjelang Idhul Adha. Tak dipungkiri, PMK mempengaruhi harga sapi. Pihaknya berharap penanganan dengan lockdown ini tak sampai membuat fluktuasi harga ternak.
“Kita harap tak berimbas fluktuasi harga ternak. Tapi langkah terbaik yang kita ambil itu (Lockdown,red). Karena (pasar) jadi lalu lintas ternak antar daerah. Maka akan kita evaluasi tiap pasaran dan itu akan menentukan kapan pasar beroprasi kembali. Kemudian, untuk Idhul Adha, beberapa waktu kedepan akan ada edukasi bagaimana penanganan penyembelihan kurban sehingga tidak terjadi penularan PMK,” kata Insan.
Menurut Assisten 2, sejauh ini situasi wabah PMK di wilayah Boyolali masih terkendali. Ia menambahkan untuk kebutuhan hewan ternak untuk kurban di hari raya Idhul Adha masih terpenuhi.
“Jadi kebutuhan hewan kurban di Boyolali mudah-mudahan tercukupi. H-14 yang disiapkan untuk kurban sudah aman dan sehat,”katanya.
Sementara, data di Dinas Perternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Boyolali menyebut wabah PMK menyebar ke Kecamatan Andong. Sebanyak 98 ternak di Andong suspek PMK. Sehingga dari 4.657 ternak yang terkena tracing di Boyolali, ditemukan 458 ternak suspek PMK. “Ada 98 tambahan suspek di Andong semua. Jadi dari 360 menjadi 458 kasus suspek PMK. Jadi bertambah satu wilayah lagi dengah temuan suspek, Namun sudah tertangani. Kita tahu bahwa PMK ini ketika tertangani maka akan sembuh,” kata Kepala Disnakan, Lusia Dyah Suciati pada Selasa 31 Mei 2022.
Kendati demikian, pada kasus tertentu ada ternak yang tidak selamat. Seperti memiliki komorbid dan lainnya. Seperti kasus suspek PMK pada tiga ekor sapi yang mati dan lima dipotong paksa di Kecamatan Mojosongo. Pada kasus tersebut dipicu karena sapi memiliki komorbid dan sedang bunting. Otomatis pemberian obat dan vitamin terbatas. “Sampai saat ini kasus positif PMK tetap 21 ternak dengan kondisi sudah sembuh. Sedangkan kasus sembuh baik positif maupun suspek PMK ada 41 ekor,” kata Lusia.