FOKUS JATENG-SOLO – Rektor Universitas Pertahanan (Unhan), Laksamana Madya TNI Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, M.Sc., DESD., ASEAN Eng. memberikan orasi ilmiah dalam rangka peringatan Hari Lahirnya Pancasila di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Orasi tersebut disampaikan dalam acara Orasi Kebangsaan dan Soft Launching Gedung Javanologi UNS, Kamis 2 Juni 2022 di Pendapa R. Ng. Yasadipura Pusat Unggulan Iptek (PUI) Javanologi UNS. Turut hadir Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H.,M.Hum.
Amarulla Octavian menjelaskan materi tentang peran sivitas akademika dalam meningkatkan ketahanan masyarakat Indonesia.
Dalam materinya, Ia mengatakan bahwa salah satu hal yang menyatukan seluruh masyarakat Indonesia adalah bahasa Indonesia. “Sejarah membuktikan bahwa musnah atau meredupnya kebesaran suatu bangsa akibat kemerosotan budaya nasional. Budaya nasional adalah gabungan dan kombinasi berbagai unsur budaya asli daerah yang berkembang dari waktu ke waktu seiiring kemajuan peradaban. Rendahnya pelestarian budaya nasional menyebabkan degradasi tata nilai kehidupan bangsa yang berujung konflik internal secara horizontal atau vertikal,” jelas Amarulla Octavian.
Rektor Unhan tersebut juga menambahkan bahwa tingginya konflik internal berakibat pada rendahnya ketahanan nasional menghadapi serangan dari luar, baik serangan budaya maupun serangan fisik. Pertentangan suku atau etnis, pertentangan agama, pertentangan ras, dan pertentangan golongan juga dapat membelenggu terwujudnya ketahanan sosial dan budaya.
“Pendidikan pada semua strata harus mengajarkan nilai-nilai kebajikan, memahami perbedaan suku atau etnis, agama, ras, dan golongan, berbeda keyakinan bukan berarti bermusuhan. Pancasila adalah falsafah humanisme yang religius dengan pengakuan bahwa manusia adalah makhluk tertinggi ciptaan Tuhan,” imbuh Amarulla Octavian.
Sebagai makhluk Tuhan yang dilengkapi dengan akal dan pikiran maka manusia dalam kehidupannya harus selalu menjaga keseimbangan hubungan ke atas dengan sang pencipta, dan hubungan dengan sesama makhluk ciptaan lainnya serta alam semesta. Masyarakat Indonesia dan elemen-elemennya harus terus dibina keuletannya agar mampu menjaga stamina untuk menghadapi segala bentuk potensi pemecah belah bangsa.
Hal yang dapat dilakukan di lingkungan akademik khususnya dosen antara lain memiliki hati yang bersih dan niat yang suci dalam memberikan ilmu dan pengetahuan. Kemudian, memberikan ilmu dan pengetahuan untuk berbuat kebajikan kepada Tuhan, sesama manusia, dan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Selanjutnya memiliki integritas yang tinggi antara beragama, bermasyarakat, dan bernegara.
“Sementara, untuk mahasiswa bisa dengan memiliki niat suci untuk belajar dan menerima ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Pandai memilih teman untuk belajar, berdiskusi dan bertukar pendapat atau pengalaman. Lalu cerdik menggunakan ilmu dan pengetahuan yang dipelajari di kelas untuk memberikan sumbangsih positif untuk memperkokoh kesatuan dan persatuan bangsa,” terangnya.
Sebelum mengakhiri orasi, Ia berpesan agar sivitas akademika senantiasa menjaga kerukunan hidup toleransi sebagai unsur utama terciptanya stabilitas keamanan dan ketahanan nasional.
“Baik dosen maupun mahasiswa, keduanya harus yakin bahwa proses belajar mengajar di kelas adalah ibadah kepada Tuhan. Dosen dan mahasiswa harus yakin ideologi Pancasila adalah yang terbaik bagi bangsa Indonesia,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Studi Pengamalan Pancasila (PSPP) UNS Surakarta Prof Dr Leo S Agung, M.Pd menyampaikan bahwa tanggal 1 Juni menjadi tanggal spesial bagi bangsa Indonesia, sebab tanggal tersebut diperingati sebagai hari Lahirnya Pancasila sebagai dasar negara yang menjadi pemersatu bangsa dari Sabang sampai Merauke. Pancasila adalah berkah yang indah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa bagi bangsa Indonesia. Pancasila berperan sebagai falsafah dan dasar negara yang kokoh, yang menjadi fondasi dibangunnya Indonesia yang Berbhineka Tunggal Ika menjadi bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Marilah kita bumikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari,” harap kepala PSPP UNS di tengah acara Orasi Kebangsaan Rektor Unhan .
Begitu pula Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Prof. Dr. Kuncoro Diharjo, ST, MT juga menyampaikan bahwa sebagai Rektor Unhan, narasumber Laksamana Madya TNI Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, M.Sc., DESD., ASEAN Eng. merupakan orator yang sesuai untuk acara ini karena beliau memiliki kemampuan yang sangat tinggi dalam hal membangun jiwa disiplin dan nasionalisme, serta memiliki kemampuan manajemen SDM militer dan non militer yang mumpuni,” kata Wakil Rektor Riset dan Inovasi UNS Surakarta.
Rektor Unhan Sampaikan Orasi Kebangsaan di UNS

Rektor Universitas Pertahanan (Unhan), Laksamana Madya TNI Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, M.Sc., DESD., ASEAN Eng. memberikan orasi ilmiah dalam rangka peringatan Hari Lahirnya Pancasila di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta (bram/Fokusjateng.com)