Waspada, Praktik Pungli Bermodus Menyediakan Slot Pendakian Gunung Merbabu

Pendaki : Dugaan praktik pungli bermodus menyediakan slot pendakian Gunung Merbabu menjadi viral setelah diungkapkan oleh salah satu penggiat media sosial. (istw) (yull/Fokusjateng.com)

Fokus Jateng-Boyolali- Dugaan praktik pungli bermodus menyediakan slot pendakian Gunung Merbabu menjadi viral setelah diungkapkan oleh salah satu penggiat media sosial, melalui akun instagramnya @laharbara. Bahkan akun instagram resmi TNGMb (@btn_gn_merbabu) telah di banjiri komentar dari netizen yang meminta pihak TNGMb untuk menindak praktik pungli tersebut. Berkait postingan itu Kasubag TU, Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Johan Setiawan, langsung melakukan evaluasi. Seluruh pengelola basecamp pendakian telah dikumpulkan.
” Saya pastikan, petugas kami tidak ada yang bermain-main jual beli kuota (pendakian Merbabu),” tegas Johan, Rabu 8 Juni 2022.
Menurut Johan, sejauh ini pihak BTNGMb masih melakukan penelusuran terkait postingan tersebut. Selain untuk mencari pelakunya, informasi yang dia dapatkan juga bikin tercengang. Disebutkan, tiket pendakian ke Gunung Merbabu yang hanya Rp 15.000 pada hari biasa, bisa dijual hingga Rp 200.000.
” Ada yang Rp 90.000 juga. Padahal tiket untuk masuk (ke kawasan TNGMb) resmi PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak), hanya Rp 5.000. sedangkan untuk tiket aktivitasnya juga Rp 5.000 per hari, Jadi kalau pendakian dua hari Rp 10.000. kalau Sabtu Minggu atau tanggal merah Rp 15.000 untuk dua hari,” jelas Johan.
Kendati demikian, Kasubag TU BTNGMb mengaku sistem booking online yang saat ini dikembangkan itu memang memiliki celah. Hanya saja, kelemahan sistem inipun kemudian dimanfaatkan oknum tertentu.
” Kami sudah konsultasikan, dan nanti akan kita perbaiki. Selain itu, petugas dibasecamp juga akan diperkuat. Nantinya, by name by Nik pendaki harus sama dengan yang di sistem booking online,” kata Johan.
Sebelumnya, sempat viral di medsos, sejumlah pendaki mengeluhkan banyaknya praktik pungutan liar (pungli) kepada para calon pendaki Gunung Merbabu. Praktik pungli bermodus menyediakan slot pendakian Gunung Merbabu itu diungkapkan oleh salah satu penggiat media sosial, melalui akun instagramnya @laharbara.
Melalui postingannya, dikatakan bahwa beberapa hari ini, dirinya menerima banyak informasi dari pendaki yang mengalami ‘pungli’ dengan modus yang lumayan rapi. ” Ada rombongan pendaki yang ingin naik Merbabu waktu malam minggu, (tapi) kuota pendakian sudah penuh semua sudah dibooking,” tulisnya.
Rombongan yang ingin mendaki Merbabu itu kemudian menghubungi seseorang yang bisa menyediakan kouta tambahan untuk rombongan itu. Tanpa menunggu lama, rombongan pendaki itupun akhirnya bisa melakukan pendakian ke gunung Merbabu melalui ‘jasa’ oknum tersebut.
” Kuota tambahan pun di dapat dengan harga yang berkali-kali lipat dari harga aslinya,”
Dia yang kemudian mencari informasi kesejumlah temannya, menduga kuota pendakian yang terbatas ini kemungkinan telah diborong oknum yang tak bertanggung jawab. ” Jadi kuota di hari-hari tertentu diborong oleh beberapa oknum, otomatis ketika orang mau naik harus beli lewat oknum tersebut dengan harga yang jelas berkali-kali lipat,” tulisnya.
Melihat fenomena ini, dia berharap pendaki lain yang pernah mengalami nasib yang sama agar bisa memberikan informasi. Dengan begitu, diharapkan pihak berwajib dalam membongkar praktik ini. ” Ayo kita bongkar kebobrokan ini bersama,” serunya.