FOKUSJATENG.COM, KARANGANYAR – Sandung Riwut FC berhasil menjadi juara Liga Internal Askab PSSI Karanganyar “Piala Bupati Karanganyar” 2022.
Sandung Riwut FC memetik kemenangan setelah menumbangkan AMPG FC dengan skor 3 – 1, dalam laga yang digelar di Lapangan Alastuwo, Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, pada Rabu (8/6/2022) sore.
Babak pertama, skuad Sandung Riwut lebih banyak menekan AMPG FC dengan serangan – serangan agresif. Hingga pada menit ke-19, Yoga, bek kanan dari Sandung Riwut, mampu merobek gawang AMPG FC lewat tendangan menyamping dari sisi kanan gawang dan mencetak skor awal 1 – 0.
Sementara pada babak kedua, Sandung Riwut kembali membobol gawang AMPG FC dan menambah skor menjadi 2 – 0 lewat sepakan keras penyerang sayap kanan, Satria, pada menit ke-61 yang memanfaatkan akselerasi serangan dan umpan sisi kiri dari Didit Supriyadi.
Kombinasi serangan yang dibangun pemain Sandung Riwut FC kembali mempertebal angka kedudukan menjadi 3 – 0 pada menit ke-71. Lagi – lagi Didit Supriyadi kembali memberikan umpan, dimana kali ini dapat dimanfaatkan oleh Dhimas Galih yang dengan cepat melesatkan si kulit bundar hingga menerobos pertahanan Aldy, penjaga gawang AMPG FC.
Mengejar ketertinggalan tiga angka dari tim Sandung Riwut, pemain – pemain AMPG FC pun tak mau bermain bertahan. Pertarungan antara kedua tim berjalan semakin sengit.
AMPG FC mampu mengambil momen dan mencetak gol balasan di menit ke-76 lewat eksekusi tendangan dua belas pas oleh Rendi Aditya Wardana yang gagal ditepis Faudy Putra, penjaga gawang Sandung Riwut FC. Kedudukan pun berubah menjadi 3 – 1.
Memasuki menit – menit krusial, banyak peluang – peluang emas yang gagal dimanfaatkan oleh masing – masing pemain dari kedua kubu tim kesebelasan. Tak ada gol tambahan sampai laga berakhir dan Sandung Riwut FC keluar sebagai juara Liga Internal Askab PSSI Karanganyar 2022.
Ditemui usai pertandingan, Manajer Sindung Riwut FC, Tony Hatmoko, mengatakan, pihaknya sangat menyambut baik dan mengapresiasi pelaksanaan Liga Internal Askab PSSI Karanganyar ini.
“Setelah Persika vakum sejak beberapa waktu lalu, saya menyambut baik dan merasa bahagia. Karena dengan digelarnya Liga Internal ini terbukti persepakbolaan di Kabupaten Karanganyar hidup kembali,” ungkapnya.
Tony juga ingin atmosfir geliat persepakbolaan di Kabupaten Karanganyar juga semakin lebih baik dan tidak berhenti setelah selesainya pelaksanaan Liga Internal ini
“Harapannya, beberapa pemain muda yang dimiliki Sandung Riwut FC juga dapat memberikan sumbangsih untuk ikut mendukung Persika Karanganyar,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Askab PSSI Karanganyar, Prihanto, mengatakan bahwa suksesi Liga Internal Askab PSSI Karanganyar tahun ini tak hanya untuk membangkitkan industri persepakbolaan, namun juga perekonomian bagi Kabupaten Karanganyar.
“Gelaran Liga Internal ini menurut saya sangat istimewa dan sukses. Terlihat dari animo masyarakat di semua venue pertandingan yang begitu antusias menyaksikan pelaksanaan Liga Internal Askab PSSI Karanganyar ini hingga final. Hal ini membuktikan bahwa gelaran liga internal ini sudah relatif berhasil membangkitkan persepakbolaan maupun perekonomian,” ungkapnya kepada wartawan.
Dia juga menjelaskan, bakal ada perubahan terkait regulasi untuk pelaksanaan Liga Internal Askab PSSI Karanganyar selanjutnya. Sebagaimana diketahui, tahun ini, Liga Internal masih menggunakan sistem gugur.
Menurutnya, hal itu dilakukan guna mencari format yang lebih relevan untuk pelaksanaan Liga Internal Askab PSSI Karanganyar tahun depan, yang mana akan ada Divisi Utama, Divisi 1 dan Divisi 2.
“Tahun ini memang masih menggunakan sistem gugur.
Namun untuk tahun 2023 nanti Liga Internal akan mengadopsi regulasi Liga 1, Liga 2 dan Liga 3. Jadi, Liga Internal 2023 akan ada Divisi Utama, Divisi 1 dan Divisi 2 dan menggunakan sistem nilai. Dengan begitu, diharapkan geliat sepakbola di Karanganyar akan lebih lama sekaligus akan benar – benar semakin terlihat kualitas dari juaranya. Jadi Liga Internal tahun ini memang guna mencari format regulasi untuk Liga Internal tahun 2023,” paparnya.
Disamping itu, ketentuan dan persyaratan peserta juga akan diterapkan lebih selektif, baik ditekankan pada segi usia maupun asal daerah para pemain yang harus putra daerah asli dari Kabupaten Karanganyar.
“Dan disitulah nantinya bibit – bibit pemain sepakbola yang usia 23 akan kelihatan. Kalau pada Liga Internal tahun ini para pemain usianya masih campuran dan bisa mengambil tiga player dari luar Kabupaten Karanganyar. Untuk Liga Internal tahun depan, tidak bisa. Karena tujuan kita memang untuk mencari pemain – pemain berbakat berusia muda dan benar – benar putra daerah asli dari Kabupaten Karanganyar,” pungkasnya. ( lg/Bre)