Dua Benda Purbakala Terlantar Cukup Lama

Yoni dalam kondisi terbalik dan salah satu sudut terjepit pohon, sebagian badan yoni terpendam tanah (yull/Fokusjateng.com)

Fokus Jateng-Boyolali- Dua benda purbakala berupa Yoni tergolek tak terawat di gundukan area persawahan yang ditumbuhi semak belukar di Desa Tlawong, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali. Satu Yoni ada di sebelah barat Gumuk persawahan.
Yoni dalam kondisi terbalik dan salah satu sudut terjepit pohon, sebagian badan yoni terpendam tanah.Yoni dengan ukurannya sekitar 67 cm x 66 cm x 50 cm dengan tapak 70 cm x70 cm itu terbujur miring dengan bagian ujungnya menghadap ke arah barat laut. Disamping Yoni itu juga terdapat Batu komponen candi, ada beberapa fragmen batuan candi dari batu padas dan andesit yang ada di sebuah Gumuk yang ada di tengah -tengah sawah warga itu.
Sedangkan Yoni disebelah timur gumuk, berukuran sedikit berbedaa yakni memiliki tinggi 52 cm, dengan lebar atas 77 cm x 77 cm, serta tapak 86 cm x 86 cm, relief kotak di bagian badannya, posisinya menghadap ke barat, dengan bagian cerat masuk ke batang pohon dan tidak bisa diketahui bentuk dan kondisinya.
Yoni dan batu yang diduga kompenan candi itu berada di sawah milik Wagiman, warga Dukuh Bakalan, Desa Tlawong, Kecamatan Sawit.
Temuan batu yang dilaporkan sejak 2020 lalu itu telah di tinjau oleh komunitas Boyolali Heritage Society (BHS).
Kusworo Rahadyan bersama anggota komunitas BHS itupun telah meninjau langsung Yoni dan batu yang ada di tengah-tengah sawah itu.
Pihaknya pun telah melaporkan temuan benda cagar budaya ini ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Boyolali.
” Obyek situs Gumuk Candi ini terlantar. Maka kami kemudian mengajukan permohonan ke BPCB untuk segera dilakukan tindakan penyelamatan,” jelasnya, Rabu 22 Juni 2022.
Selain dua Yoni itu, di Gumuk Candi ini juga terdapat sebaran bata kuno berukuran besar dan beberapa fragmen batuan candi. Ada juga batu komponen candi, kemungkinan berupa antefiks yang unfinished, terletak di samping Yoni timur.
Kusworo menyebut jika Yoni dan batu yang sudah terlantar cukup lama itu perlu segera dilakukan penyelamatan.
”Kami berharap agar langkah penyelamatan segera dapat dilakukan. Karena, yoni dan batu candi sudah terlantar cukup lama. Jika tak segera dilakukan penyelamatan, maka dikhawatirkan benda cagar budaya itu semakin rusak,” pungkasnya.