Jelang Idhul Adha, Pande Besi di Boyolali Ramai Pesanan

Para perajin pande besi di Pasar Pengging mengolah lempengan besi menjadi pisau. Proses pengolahan besi pun masih dengan cara tradisional. (yull/Fokusjateng.com)

Fokus Jateng-Boyolali-Hari Raya Idhul Adha menjadi momen bagi para tukang pande besi di Boyolali, untuk melipat gandakan pendapatan melalui keahliannya sebagai pand besi.
Seperti di Pasar Pengging Banyudono Boyolali, pesanan aneka pisau setiap menjelang Idhul Adha selalu meningkat tajam.
Salah satu perajin pande besi di Pasar Pengging, Sumarno mengatakan banyaknya masyarakat yang akan melakukan penyembelihan hewan kurban saat Idul Adha nanti, menjadikan penjualan pisau meningkat hingga 50 persen. Di hari pasaran Wage ini pisau buatan para perajin ini, ramai dikunjungi pembeli. Belum ada setengah hari dia buka lapak pande besinya, sudah puluhan pisau terjual.
“Pastinya berapa pisau yang terjual saya belum hitung. tapi kalau 20 biji ya lebih,” katanya. Kamis 7 Juli 2022.
Dengan dibantu satu pekerja, Sumarno mengolah lempengan besi menjadi pisau. Proses pengolahan besi pun masih dengan cara tradisional.
Menurut Sumarno, pisau-pisau itu ia jual mulai harga Rp70.000 hingga Rp170.000. Selain membuat pisau dan alat-alat pertanian, perajin asal Delanggu, Klaten itu juga menerima reparasi pisau. Ia terlihat berulang kali membolak balik lempengan besi diatas tungku arang, sedangkan pegawainya memompa angin untuk menyalakan bara api tungku arang yang membara. Sumarno menyebut, untuk ongkos servis atau reparasi pisau ini tergantung pada ukuran dan tingkat kerumitan pisau yang mau di servis.
“Untuk biayanya mulai dari Rp25.000 sampai Rp100.000,” tambahnya.
Sementara, tukang pande lainnya Karno, terlihat menjepit lempengan besi yang membara kemudian ditempe berulang-kali menggunakan palu. Kegiatan it uterus dilakukan hingga lempengan besi itu membentuk sebuah pisau. Disela kegiatan itu, Karno mengatakan pisau berukuran kecil dan ukuran medium yang banyak diburu pembeli.
“Biasanya kan masyarakat selain yang jagal itu bantu-bantunya untuk memproses kulit kambing atau sapi. Kalau hari biasa hanya sekitar 5-10 bilah pisau tiap bulan, tapi kalau mendekati hari raya kurban bisa mencapai puluhan,” ujarnya.