Fokus Jateng-Boyolali- Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) merespon positif langkah percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstreem di Kabupaten Boyolali.
Wakil dari Kemenko PMK, Nurbudi, menyampaikan bahwa data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dapat men-tagging dari desil sehingga dapat tepat sasaran serta fokus dalam menanggulangi kemiskinan, “Kami sangat menyambut respon cepat dari bapak/ibu di kabupaten”, kata Nurbudi saat diskusi secara virtual dengan Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali pada Kamis 7 Juli 2022.
Diskusi bertajuk mempercepat Aksi Kolaborasi untuk 0% Kemiskinan Ekstreem dengan Kemenko PMK ini, juga diikuti Asisten II Sekda, BP3D sebagai Sekretariat TKPKD, Dinsos dan DPPPAKB, yang menyepakati pemadanan data, intervensi program, dan kunjungan kembali ke Boyolali.
Perwakilan Boyolali, Y. Agung Tri Sulistyo W mengemukakan indikator parameter yang digunakan Boyolali dalam menilai kemiskinan dengan mengkolaborasikan parameter pusat dengan daerah. Terdapat 7 intervensi indikator kemiskinan yang di intervensi pada Kabupaten Boyolali menjadi tonggak dalam penentuan kemiskinan absolut (ekstreem).
“Rencana penyandingan data pusat dan daerah bertujuan untuk mendapatkan mapping per-individu dan bukan lagi per-KK yang menghasilkan data konsolidasi,” papar Agung dalam meeting yang diikuti Inspektorat Boyolali dan dipandu dari Kemenko PMK yang menyampaikan paparan tentang Sejarah P3KE dalam Langkah Penghapusan Kemiskinan.