Fokus Jateng – Boyolali – Sedikitnya 60 Sekolah Dasar (SD) Negeri di Boyolali kekurangan murid. sejumlah sekolah bahkan hanya memiliki siswa dari kelas 1 sampai 6, tak sampai 60 siswa atau rata-rata tiap kelas kurang dari 10 orang anak. Kendati demikian, Dinas Pendidikan dan kebudayaan Boyolali tidak berniat melakukan regrouping.
Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan, Boyolali, Darmanto pun meminta pihak sekolah tersebut berjuang maksimal untuk mendapatkan murid kembali.
Sebab, untuk sementara ini pihaknya tak akan regrouping (menggabungkan SD) yang ‘kurus’ itu.
“ Kami diwanti-wanti pak bupati, jangan sampai meregrouping SD. Kondisi sekarang dimaksimalkan dulu,” terang Darmanto, Senin 11 Juli 2022.
Itu artinya, pihaknya harus menentukan langkah untuk mendapatkan murid. Sehingga kondisi sekolah bisa kembali normal. Sejumlah langhkah itu diantaranya dengan meningkatkan tata kelola sekolah negeri baik dari managerialnya. kemudian para guru harus terus mengupgrade kompetensi dirinya.
“Tentu dari fasilitas sekolah harus baik, bersih, nyaman dan menyenangkan. Maka sekolah harus berupaya menjadi kebanggakan masyarakat,” imbuhnya.
Darmanto menyebut, antara 60 hingga 70 sekolah dasar yang kekurangan siswa itu tersebar di lima kecamatan. Antara lain Kecamatan Sawit, Sambi, Simo, Nogosari dan Kecamatan Klego. Disejumlah sekolah wilayah tersebut, rata-rata per kelasnya tak sampai 10 peserta didik.
“ Tapi kalau yang hanya ada satu siswa tidak ada. yang jelas di sekolah itu, peserta didiknya masih kurang dari 60 siswa,” tambahnya.
Sedangkan di kecamatan lainnya, lanjut Darmanto untuk sementara ini masih normal. Kendati demikian, pihaknya tetap mengingatkan kepada pihak sekolah untuk terus berinovasi dan jangan sampai terlena dengan kondisi yang sekarang.
“ Jangan sampai, sekolah yang dulunya siswanya banyak. pada tahun ajaran berikutnya malah tidak dapat siswa,” tandas Darmanto.