Ini Solusi Dolfi Saat Reses di Karanganyar

FOKUSJATENG.COM, KARANGANYAR – Kunjungan reses Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Dolfie OFP dengan kader banteng bumi berkah di aula kantor PDIP Karanganyar berlangsung hangat . Peristiwa tersebut menjadi ajang sambung sesama kader. Banyak solusi yang muncul dari persoalan yg ada di Karanganyar. Dari jalan rusak yang yang belum diperbaiki, hingga harga pupuk yang melabung dan langka.

Cahyo dari kader banteng dari Buntar, Mojogedang melaporkan kondisi jalan yang rusak. Jalan tersebut jalan penghubung utama dari desa menuju Kebakkramat. Kader Buntar tersebut juga bercerita pentingnya akses jalan tersebut bagi warga petani, lantaran menjadi jalur penghubung denyut nadi perekonomian.

‘’Kami sudah lama menunggu perbaikan jalan desa kami, saat melapor ke petugas Dinas Pekerjaan Umum Nojogedang diberitahu jika jalan itu masuk tupoksinya pegawai Dinas PU Kebakkramat. Tapi saat ke dinas PU mendapat jawaban yg kuranga memuaskan. Akhirnya kami biarkan saja,’’ kata Cahyo Sabtu (16/7).

Sementara kader Petani lain bercerita tentang tingginya harga pupuk dan sulit dicari di pasaran . Subsidi pupuk sepertinya tidak tepat karena efeknya harga mahal dan pupuk langka di pasaran.

Dolfi pada moment itu menanggapi dengan santai namun memberi solusi yang jitu. Dari Keterbatasan anggaran pemda menjadikan jalan rakyat tidak terurus hingga mahalnya harga pupuk. Saat ini pihaknya, DPR, termasuk yang sedang menginventarisasi jalan rusak yang memang vital.

Anggota DPP RI dari PDIP tersebut mencontohkan saat ke Gondangrejo, untuk jalan sekitar 10 kilo saja dia butuh setengah jam perjalanan karena jalan yang risak sepanjang hampir lima kilo itu. Begitu pula tahun lalu saat ke Jatiyoso, ada jalan 4 kilo dan alhamdulillah atas desakan PDIP jalan itu kini mulus.

‘’Saat ini undang-undang tentang jalan, pembangunannya sudah tidak lagi dibedakan antara jalan kabupaten, provinsi dan jalan nasional yang dibiayai bAPBN. Jika ada jalan rusak dan vital, meski jalan desa jika kabupaten tidak punyaanggaran bisadimintakan provinsi, jika provinsi tidak ada anggaran bisa dimintakan ke pusat.’’ tegas Dolfie

Tahun ini dia sedang menginventari jalan rusak, termasuk masalah urgen untuk nantinya jika daerah belum memiliki anggaran akan dimintakan ke pusat. Dan masalah akan dimintakan solusi pada pemerintah.

Sementara Untuk persoalan pupuk, memang pemerintah sedang kesulitan data sebenarnya berapa poktan yang harus diberi subsidi. Dan apakah subsidi itu tepat atau tidak diberikan dengan model seperti itu. Poktan terdaftar membeli pupuk bersubsidi. Mana lebih tepat jika poktan diberi kartu, kartunya diberi uang untuk membeli pupuk di toko? Itu sedang dikaji mencari solusi yang tepat sasaran.

Ketua DPRD Karanganyar yang juga mendampingi Dolfie mengatakan, akibat pandemi dua tahun ini, serta refocusing dana untuk covid menjadikan perbaikan dana tidak maksimal. Tahun lalu 2020 hanya terlaksana 10 persen dari APBD dan tahun ini sampai smester ini baru 8 persen. Jadi memang perlu uluran dari provinsi maupun pusat.

Wakil Bupati Rober Christanto yang mendampingi Dolfie menyatakan terima kasihnya karena dengan reses itu beberapa persoalan bisa diatasi dengan desakan DPR. Misalnya jalan rusak, dan juga beberapa persoalan penting di masyarakat yang terungkap saat reses. ( jkd /Bre )