Kembali, Dokter Didik Suprapto Pimpin IDI Boyolali

Dokter Didik suprapto, terpilih kembali sebagai ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Boyolali masa bakti 2022-2025 (poto:dok) (Yull/Fokusjateng.com)

Fokus jateng-Boyolali-Dokter Didik suprapto, terpilih kembali sebagai ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Boyolali.
Terpilihnya dr Didik pada Musyawarah Cabang (MUSCAB) sekaligus memilih ketua untuk masa periode 2022-2025, di Aula Lantai 4 RSI Boyolali, Sabtu 16 Juli 2022.
“Jadi setiap 3 tahun sekali mengadakan Muscab. Seharusnya kami melakukan Muscab IDI Cabang Boyolali ini tahun lalu, akan tetapi karena Pandemi Covid 19, kita baru dapat melakukan acara tersebut pada hari ini,”kata Ketua panitia Muscab IDI Cabang Boyolali, dr. Antonius Christanto, Sp.THT-KL, M.Kes.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, dr. Puji Astuti, M.M dalam sambutannya mengungkapkan, anggota IDI Boyolali sendiri tercatat ada 280, namun yang aktif ada sekitar 155. Meski ada organisasi seprofesi lain (PDSI), IDI Cabang Boyolali tetap meneguhkan semangat kebersamaan dan persatuan.  “Kita sebagai anggota IDI intinya tetap satu. Artinya dengan kita rukun itu ternyata bisa menjadikan sesuatu lebih baik,” kata dr Puji.
Kadinkes menegaskan pihaknya tidak mengikuti suasana di luar yang memang ada perpecahan,  namun meyakini bahwa IDI Boyolali tetap satu dan tetap guyub. Apalagi saat ini tantangan dokter semakin berat, sehingga dibutuhkan kolaborasi dan saling bertukar energi dalam kebersamaan.
“Sehingga bisa semakin guyub dan berkarakter untuk membawa IDI Boyolali semakin menjadi lebih baik,” harapnya.
Senada, ketua IDI Wilayah Jawa Tengah, dr. Djoko Handojo, M.Si Med, Sp. B, Sp. B (K) Onk, FICS, dalam sambutannya menegaskan bahwa IDI tengah memperjuangkan 2 hal, yaitu perlindungan hukum dokter dan kesejahteraan. Perlindungan hukum kepada segenap dokter yang melakukan pekerjaannya. “Kami ingin, rekan-rekan sejawat ini memiliki imunitas dalam menjalankan pekerjaannya sebagai dokter,” katanya.
Selain itu dr Djoko berharap, jika ada sesuatu hal terkait pelanggaran, hendaknya jangan langsung dikenakan hukuman. Karena di IDI, ada etika dan disiplin yang harus ditegakkan.
“Jadi jika ada anggota IDI yang melanggar, kita akan memberinya sanksi sendiri. Harapannya, agar para dokter tetap dapat menjalankan tugasnya dengan nyaman dan mendapat perlindungan terbaik,” jelasnya.
Terkait kesejahteraan. dr. Djoko mengingatkan bahwa kualitas kesehatan menjadi tuntutan agar masyarakat mencapai kesejahteraannya. “Karena itu, para dokter harus didukung untuk terus meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilannya,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Boyolali, M. Said Hidayat dalam sambutannya berpesan, agar situasi pemilihan Ketua IDI Cabang Boyolali ini adem-adem saja dan tidak perlu bertikai. Setelah selesai pemilihan, harus Kembali ke keluarga besar  IDI Kabupaten Boyolali. Meskipun di luar sana ada organisasi dokter lain (PDSI), Bupati menyampaikan bahwa IDI Boyolali adalah IDI yang metal.
“Hanya ada satu IDI, IDI yang metal. Jadi IDI yang siap melangkah bersama, menata bersama dengan penuh totalitas, untuk membangun kabupaten Boyolali mewujudkan situasi masyarakat yang semakin sehat ke depan,” ujar Said.
Terpisah, menurut dr Anton, kegiatan muscab dan pemilihan ketua IDI berlangsung lancar  dengan Musyawarah Mufakat.
Dijelaskan dari 10 bakal calon yg diusulkan anggota IDI lewat penjaringan, hanya ada 2 calon yang bersedia menjadi calon ketua IDI yakni dr Didik Suprapto dan dr Yustinus Slamet Nugroho SpP.
“Setelah dilakukan musyawarah dan mufakat  dr YS  Nugroho mempersilahkan dan mendukung dr Didik Suprapto untuk melanjutkan kepempimpinan IDI untuk periode ke 2. Masa Bakti 2022-2025,” ujarnya.
Dalam musyawarah dan mufakat itu juga disepakati bahwa dr YS Nugroho SpP menjadi Wakil Ketua IDI cabang Boyolali.