Pelaksanaan Vaksinasi PMK di Boyolali Terhenti

Pelaksanaan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) terhenti. Dinas Perternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolali masih menunggu dropping dari pusat. (yull/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI- Dinas Perternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolali masih menunggu dropping vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) tahap II. Prioritas I ternak yang mendapatkan vaksin sebanyak 138.569 ekor sapi. Sedangkan vaksin PMK tahap I baru menyasar 1.896 ekor.
“Kami sudah pengajuan. Kami tanyakan ke Provinsi tapi privinsi juga menunggu dari pusat. Jadi masih menunggu importasi masuk dulu yang 2,2 juta dosis vaksin untuk seluruh Indonesia,” kata Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) Disnakan Boyolali, Afiany Rifdania. Senin 18 Juli 2022.
Dijelaskan, Disnakan telah mengajukan usulan kebutuhan vaksin di Boyolali. Mengingat sapi perah yang terpapar cukup banyak. Bahkan lebih dari 90 persen dari populasi. Adapun kebutuhan Boyolali untuk prioritas tahap I mencapai 138.569 ekor sapi. Terdiri dari sapi perah betina 31.730 ekor, sapi perah dara 19.742 ekor, sapi perah betina anakan 7.220 ekor, sapi potong betina dewasa 52.196 ekor.
“Selanjutnya sapi potong dara 14.554 ekor dan sapi potong betina anakan sebanyak 13.127 ekor. Dari jumlah tersebut, vaksin PMK tahap I baru menyasar 1.896 ekor sapi. Sedangkan prioritas tahap II menyasar sapi jantan dewasa dan anakan baik perah maupun potong. Total ada 97.216 ekor,” kata Afiany Rifdania.
Ia menambahkan prioritas III menyasar hewan ruminasia selain sapi. Rinciannya sebanyak 163.039 ekor. Terdiri dari kambing 101.130 ekor, domba 54.944 ekor, kerbau 675 ekor, kuda 323 ekor dan babi sebanyak 5.967 ekor.
“Kami juga sudah melampirkan kebutuhan kami berdasarkan prioritas I, II dan IIÌ. Tapi yang memberi kuota pusat. Kami juga sudah mengikuti evaluasi tahap 1 dan persiapan tahap 2 pada minggu lalu. Kami juga paparkan kendala, realisasi, pelaporan dan lainnya,” pungkasnya