FOKUS JATENG-BOYOLALI-Bupati Boyolali M Said Hidayat secara resmi membuka Boyolali Expo 2022 di Alun-alun Kidul, Komplek Setda Boyolali Terpadu. Kegiatan ini diikuti sebanyak 400 stan pelaku pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan 30 non UMKM yang berlangsung selama tiga hari, mulai Jumat – Minggu (22-24 Juli).
Tak hanya produk kuliner khas Boyolali yang membuka stan, namun juga kerajinan baik dari bahan kain maupun kayu. Untuk stand kuliner, disediakan kursi khusus untuk menikmati makanan yang dipesan atau dibeli.
Dalam sambutannya saat membuka acara tersebut, Bupati Boyolali M Said Hidayat berharap agar brand lokal mampu menjadi tuan di wilayah sendiri. Diharapkan, masyarakat juga semakin mengenal produk lokal setempat.
“Seiring semakin meredanya pandemi Covid-19, kini UMKM kembali menggeliat. Nah, kegiatan Boyolali Expo ini juga menjadi bagian dari upaya untuk menggairahkan kehidupan UMKM Boyolali,” katanya.
Dijelaskan, Boyolali Expo diikuti 400 UMKM. “Jumlah yang masih sangat kecil dibandingkan jumlah UMKM secara keseluruhan. Mengingat jumlah UMKM di Boyolali saat ini mencapai puluhan ribu UMKM,” kata Said.
Usai membuka acara, Bupati dan Wakil Bupati Wahyu Irawan berkenan berkeliling untuk mengecek stan-stan yang ada. Bahkan Bupati juga menyempatkan diri melihat produk yang ditawarkan serta berdialog dengan pelaku UMKM.
Said mengemukakan agenda ini juga sebagai upaya strategis mendukung pemulihan ekonomi masyarakat dan membangkitkan sektor riil yang bersentuhan langsung dengan pelaku ekonomi kreatif sehingga dapat meningkatkan perekonomian daerah.
Salah satu peserta expo, Eko Budi Suroso dari Omah Kopi Ngemplak, Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel mengaku senang bisa ikut Boyolali Expo. Diharapkan, produk kopi miliknya semakin dikenal masyarakat.
“Kami memamerkan dan menjual aneka produk kopi lokal Desa Banyuanyar,” ujar Budi saat Bupati mengunjungi stan kopi miliknya.
Pihaknya juga bersyukur, penjualan Kopi Ngemplak terus berkembang. Bahkan, kini sudah ada produk yang diekspor. Selain itu, banyak wisatawan lokal datang ke Desa Banyuanyar untuk sekedar mencicipi racikan Kopi Ngemplak.
“Meski lokasinya ditengah perkampungan, tak menyurutkan semangat penikmat kopi untuk dating ke tempat kami,” pungkasnya.