Seorang Gadis di Ngemplak Gantung Diri, Tinggalkan Surat Wasiat

Sepucuk surat yang ditinggalkan korban (doc/humas polres) (Yull/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI- Seorang gadis di Boyolali diduga depresi akibat masalah yang menimpa. Ia nekat mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung diri di samping rumah tempatnya bekerja.
Dugaan tersebut didasari oleh sepucuk surat yang ditinggalkan korban, surat itu ditemukan oleh warga. Korban berinisial Har alias Tan (20) asal Desa Bawu, Kecamatan Kemusu ini ditemukan tewas menggantung menggunakan tali tambang di Dukuh Jantir, Desa Sindon, Kecamatan Ngemplak, pada Jumat 29 Juli 2022 pagi.
Menurut Kasubag Humas Polres Boyolali, AKP Dalmadi, Korban selama ini menjadi asisten rumah tangga (ART) di rumah Ibu Fajar (48) di Dukuh Jantir, Desa Sindon.
“Saat ini majikan korban sedang berada di Kalimantan Timur,” kata Dalmadi.
Kejadian itu kali pertama diketahui oleh saksi Fani (13). Pagi itu saksi sedang berias sebelum berangkat sekolah. Saat itulah, dia melihat korban dalam kondisi tergantung di samping rumah.
Teriakan didengar Supratman (59) yang segera mendekati Fani. Setelah tahu apa yang terjadi, dia kemudian berusaha menolong korban. Akan tetapi, kondisi korban sudah tak bernapas dan tak ada denyut nadi.
Kejadian itu lalu dilaporkan kepada ketua RT setempat yang diteruskan ke Polsek Ngemplak. Begitu menerima laporan, polisi langsung mendatangi TKP. Selanjutnya, jenazah diserahkan kepada pihak keluarga.
“Polisi juga mengamankan secarik kertas yang berisi tulisan dari korban. Isi surat, korban minta maaf kepada keluarga dan dirinya tak tahan menanggung depresi,” ujarnya.
Dalam keterangannya kepada polisi, saksi Supratman mengungkapkan, korban sempat pamit pulang kampung ke Kemusu pada Minggu siang 24 Juli. Namun, informasi pihak keluarganya di kampung, korban tidak pulang ke sana.
Kemudian pada Selasa 26 Juli sore, korban pulang ke rumah di Desa Sindon. Ketika pulang dari Kemusu, sikap dan perilaku korban tidak seperti biasa. Dia terlihat kurang ceria.
“Jadi hasil penyelidikan sementara korban melakukan bunuh diri karena Depresi dikuatkan dengan bukti surat wasiat tulisan korban yang ditujukan kepada kedua orang tua korban di Kemusu. Depresi ini duga permasalahan keluarga,” pungkas Dalmadi. (*)