FOKUS JATENG-BOYOLALI- Keberadaan guru pegawai pemerintahan dengan perjanjian kontrak (P3K) dinilai cukup membantu, ditengah banyaknya guru yang memasuki masa pensiun. Rata-rata 40 guru per bulan memasuki masa purna tugas.
“Angka pensiun tahun ini lebih tinggi. Kalau tahun lalu rata-rata 30-an guru/bulan dijenjang TK, SD, SMP yang pensiun. Sekarang rata-rata angka pensiunnya sekitar 40-an guru. Sehingga kebutuhan guru tiap tahunnya mencapai 400-500 guru,” kata Kabid Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPTK),Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, Puji Rahayu Fitriyani.
Kendati kebutuhan guru cukup tinggi, kemudian ketersediaan guru sejauh ini mengandalkan seleksi CPNS yang diselenggarakan pemerintah pusat. Namun, kebutuhan guru ini tidak sampai menghambat kegiatan pembelajaran di sekolah. Menurut Fitriyani, pihaknya memaksimalkan peran guru PNS dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
“Sekolah juga masih terbantu dengan adanya guru P3K serta guru tidak tetap (GTT) alias honorer yang belum lolos seleksi CPNS 2021,” ujarnya.
Selain itu, guna memaksimalkan ketersediaan guru yang ada. Pihaknya juga mulai menyiapkan penataan guru akan dilakukan dijenjang SD dan SMP. Saat ini, ada beberapa sekolah yang mengalami kelebihan guru. Terutama di daerah utara yang menjadi fokus penerimaan guru P3K oleh Pemerintah Pusat.
“Memang ada sekolah yang kekurangan guru. Baik PNS maupun P3K. Misalnya PNS guru SD kan idealnya 6 guru, lalu di situ gurunya lebih dari 6. Maka yang kelebihan itu akan kita alihkan ke sekolah yang kekurangan biru,” katanya. (*)