FOKUS JATENG-BOYOLALI – Jelang perayaan HUT RI ke 77, produsen bendera dan umbul-umbul ketiban rejeki. Permintaan bendera dan umbul-umbul mengalami peningkatan lebih dari 200 persen.
Andita Ibnugraha, pelaku UMKM umbul-umbul dan bendera di Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo, Boyolali ini mengaku, sejak bulan Juni lalu, pesanan umbul-umbul dan bendera mulai meningkat.
“Penjualan meningkat 200 persen dari tahun kemarin. Tahun kemarin 250- 400 kodi. Tahun ini sampai 1.000- 1.200 kodi,” katanya, Senin 1 Agustus 2022.
Menurutnya, peningkatan permintaan karena ada kelonggaran dari pemerintah. Dimana masyarakat sudah diizinkan atau diberi kelonggaran untuk menggelar kegiatan karena Covid-19 sudah melandai.
Namun diakui, mayoritas penjualan lewat online. Tapi kadang ada juga yang datang langsung. Untuk harga umbul- umbul ukuran 4 meter dibanderol, Rp 40 – 45 ribu/ lembar. Atau Rp800.000- Rp900.000/kodi.
Tingginya permintaan mengakibatkan dirinya kuwalahan. Hingga diapun harus meminta bantuan penjahit di luar desa, utamanya membantu produksi umbul- umbul. Setiap penjahit mampu membuat hingga 8 -10 kodi perhari.
Dijelaskan, tingginya permintaan bendara dan umbul-umbul ini menjadikan dirinya terpaksa menutup sementara lapak toko onlinenya. Sebab pesanan yang masuk sejak beberapa bulan lalu sudah penuh dan belum seluruh pesanan bisa dikirim.
“Penjualan paling ramai di luar Jawa. Bali, seluruh Indonesia. Beli tanpa minimal satuan sampai kodi,” imbuhnya.
Senada, Kundori, warga Dukuh Jatirejo, Desa Manggis, Kecamatan Mojosongo. Produsen Bendera dan Umbul-umbul serta atribut pramuka ini mengaku mendapat banyak pesanan.
Selain dijual secara konvensional, dia juga menjual bendera-benderanya secara online. Pasar onlinenya pun hingga ke luar kota, bahkan keluar pulau seperti Kalimantan, Sumatera. “Justru lebih banyak online kalau dari sisi penjualan. Karena langsung ke konsumen,” tuturnya.(*)