Bermula Dari Mencoba, Wanita Ini Ramai Pesanan Bros Kemerdekaan

FOKUS JATENG-BOYOLALI- Mendekati peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), perajin pernak-pernik kemerdekaan di Boyolali mulai kewalahan menerima pesanan.
Anis salah satunya, perempuan yang tinggal di Dukuh Beji, Desa Kiringan, Kecamatan Boyolali ini, terlihat sangat cekatan merangkai manik-manik dan pita yang ada dihadapannya.
Perajin manik-manik ini mengaku, setiap bulan Agustus, selalu ramai pesanan. Aksesoris bernuansa menyambut kemerdekaan paling banyak dicari pelanggan.
Tak heran, dari beragam warna manik-manik yang ada di kotak plastik , hanya manik-manik yang berwana merah dan putih yang dia rajut.
Jemarinya cukup lincah, dengan ia cepat menyelesaikan 1 buah Bros cantik yang sudah menyatu dengan peniti.
“Ya harus cepat. Karena pesanan bros merah putih ini meningkat,” kata Anis Suliatin, Rabu 3 Agustus 2022.
Kurang dari 5 menit, satu buah Bros yang disebutnya dagu merah putih selesai dirangkai.
Dalam sehari ia bisa menyelesaikan 100-200 buah bros.
“Sejak pertengahan Juli kemarin, saya lebih memfokuskan untuk aneka Bros bernuansa merah putih,” imbuhnya.
Karena memang, jelang peringatan Kemerdekaan Indonesia berbagai pernak pernik 17an mulai meningkat, termasuk Bros yang merupakan salah satu aksesoris wanita.
” Omzetnya meningkat hingga 50 persen. Jika bulan lalu omzetnya sekitar Rp10.000.000. Bulan Agustus ini nanti minimal Rp15.000.000 bisa dapat,” kata Anis yang mengaku sudah menggeluti usaha kerajinan tangan sejak 2016 silam.
Bermula sekedar mencoba, Anis menuturkan, sebagai ibu rumah tangga, selepas mengurus anak. Ia luangkan waktu belajar membuat bros dari media sosial, Anis membuat bros cukup banyak dan menuai banyak pujian.
“Banyak yang bilang bagus atau cantik,” ujarnya.
Anis yang tak ingin brosnya itu sia-sia kemudian menjualnya sendiri melalui online.
Yakni lewat grub whatsapp dan facebook. Pemasaran juga melebar ke market place. Dari situ pesanan bros pita dan manik melonjak. Seiring perjalanan waktu, ibu muda itu juga membuat bros untuk souvernir pernikahan, maupun untuk even lainnya.
“Banyak juga para crafter lain beli aplikasinya saja alias polosan belum ada penitinya,” ujarnya. (*)