FOKUSJATENG.COM, KARANGANYAR – Sebagai organisasi sayap partai, Petani NasDem memiliki fungsi untuk mensosialisasikan program – program Partai Nasional Demokrat (NasDem) terkait berbagai masalah pertanian. Karena itu, Petani NasDem diharapkan bisa menjadi wadah atau saluran aspirasi bagi para petani.
Keterangan itu disampaikan Ketua DPW Petani NasDem Jawa Tengah, Fauzi Bayu, saat bertemu wartawan di Karanganyar, pada Rabu (10/8/2022).
“Hingga saat ini, para petani masih banyak menemui persoalan seperti keterbatasan persediaan pupuk serta kesulitan untuk mendapatkan harga hasil panen yang sepadan. Maka kehadiran Petani Nasdem diharapkan bisa menjadi wadah atau saluran aspirasi bagi para petani,” jelasnya.
Dalam membantu para petani, kata Fauzi, Petani NasDem lebih terbuka dalam menampung aspirasi untuk kemudian disampaikan kepada wakil rakyat yang ada di parlemen, baik di tingkat Kota atau Kabupaten, Provinsi hingga DPR RI.
“Kebetulan Menteri Pertanian Indonesia saat iini, Bapak Syahrul Yasin Limpo adalah dari Partai NasDem. Disitulah keuntungan strategisnya, artinya ketika petani bergabung atau menggunakan Petani NasDem sebagai organisasi penyalur aspirasi mereka, maka kami akan lebih mudah untuk menyampaikan apa yang menjadi kepentingan dan kebutuhan petani secara umum,” ungkapnya.
Ia menegaskan, peran Petani Nasdem tidaklah bertentangan dengan organisasi petani yang sudah ada. Melainkan, kehadiran Petani Nasdem justru untuk saling bersinergi di tengah masyarakat guna bersama – sama membantu mewujudkan kesejahteraan para petani.
“Kepentingan maupun tujuan kami adalah sama – sama membantu para petani untuk mewujudkan kesejahteraan. Hanya saja memang ruang gerak kami berbeda karena Petani Nasdem adalah merupakan organisasi sayap Partai NasDem,” terangnya.
Sejauh ini, lanjut Fauzi, secara keseluruhan problematika petani di Jawa Tengah yang sudah diserap oleh Petani NasDem adalah persoalan pupuk. Ia juga menyebut bahwa Jawa Tengah sebagai salah satu wilayah penghasil pertanian terbesar. Namun ironisnya, Jawa Tengah saat ini menjadi satu – satunya provinsi di Pulau Jawa yang belum memiliki pabrik pupuk, sedangkan ketersediaan pupuk menjadi sangat penting bagi petani untuk memulai produksi pertaniannya.
Tentang kondisi itu, Fauzi mengatakan bahwa saat Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto menghadiri acara pelantikan DPW Petani NasDem Jawa Tengah di Desa Cemplukan, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Karanganya pada 15 Mei 2022 lalu, pihaknya sudah mengusulkan untuk segera merealisasikan didirikannya pabrik pupuk di Jawa Tengah.
“Hasilnya, beliau (Ketua Komisi VII DPR RI) menyanggupi akan memperjuangkan realisasi usulan itu. Kami berharap usulan yang sudah kami sampaikan tentang pendirian pabrik pupuk di Jawa Tengah bisa segera terealisasi,” ujarnya.
Sementara, upaya bagi kesejahteraan petani di Kabupaten Karanganyar sendiri, Fauzi mengaku, Petani Nasdem juga sudah mengusulkan kepada Menteri Pertanian untuk dilakukan bantuan perbaikan embung penampung air di wilayah Kecamatan Gondangrejo yang saat ini sedang rusak dan tak dapat berfungsi dengan baik untuk keperluan pengairan.
“Hasilnya, alhamdulillah mendapat respon yang baik dari pihak kementerian pertanian. Bahkan warga juga mendapat bantuan bibit kelapa genjah untuk ditanam di lahan seluas sepuluh hektar. Dan dalam waktu dekat akan ada tim survey untuk melihat kondisi dari embung yang rusak tersebut. Setidaknya itu menjadi contoh kecil atau bukti bahwa Petani NasDem adalah benar – benar hadir demi kepentingan dan kesejahteraan para petani,” tandasnya.
Terkait terobosan tata kelola pemasaran hasil panen, Fauzi Bayu menjelaskan, saat ini Petani Nasdem memiliki rancangan dimana Petani Nasdem memiliki DPW Petani NasDem DKI Jaya yang memang memiliki tugas tersendiri untuk menangani pemasaran.
“Sebagaimana kita ketahui bahwa DKI adalah kawasan metropolis dan pusat perdagangan. Dengan lahan pertanian yang sangat terbatas, maka tugas Petani NasDem DKI Jaya atau di Jakarta adalah dirancang untuk menyiapkan pasar, sehingga saling sinergis. Artinya, Petani NasDem di daerah – daerah termasuk kami di Jawa Tengah yang mengelola pertanian untuk menyiapkan bahan bakunya dan Petani NasDem di Jakarta yang menangani pemasarannya,” tandasnya. ( lg/bre)