FOKUS JATENG- BOYOLALI- Beberapa hari terakhir kawasan lereng Gunung Merapi Merbabu selalu tertutup mendung dan hujan pun sempat turun. Kondisi ini membuat para petani tembakau di kawasan tersebut berupaya mencari siasat untuk pengeringan tembakau hasil panenannya.
Siti (37) petani asal Dukuh Kujon, Desa Wonodoyo, Kecamatan Cepogo menuturkan para petani kesulitan mengeringkan tembakau rajangan karena cuaca mendung. Padahal belum seluruh petani di kawasan lereng Merapi Merbabu selesai memanen tanaman tembakau.
“Kami harus selalu menunggui tembakau rajangan yang dijemur. Jika sewaktu-waktu terlihat mendung maka harus segera diangkat. Efeknya bila tembakau kurang sinar matahari maka kualitasnya sedikit menurun dari segi warna,” kata dia yang ditemani bapaknya. Sabtu 13 Agustus 2022.
Dijelaskan puncak panen tembakau di kawasan Cepogo-Selo sebenarnya diperkirakan masih berlangsung hingga awal November. Namun belakangan ini cuaca lebih sering mendung.
“Jika tahun ini musim hujan datang lebih cepat maka banyak petani tembakau akan rugi,” ujarnya
Kondisi tersebut, membuat ini petani tembakau di wilayah Kecamatan Selo, dan Cepogo berupaya berburu matahari hingga perkotaan, bahkan sampai ke pelosok desa.
”Memang kemarin sudah sempat hujan. Jadi penjemuran tembakau harus bergeser ke wilayah lain,” ujarnya.
Selain di wilayah dataran rendah, mereka juga memanfaatkan kawasan Pasar Hewan Jelok, Kecamatan Cepogo untuk menjemur tembakau hasil panen. Hal itu dilakukan mengingat pasar tersebut ditutup akibat dampak penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang ternak sapi.
”Lumayan, kan bisa dimanfaatkan untuk jemur tembakau,” katanya
Halaman parkir pasar yang luas dipenuhi dengan widig atau anyaman bambu untuk menjemur tembakau rajangan. Widig ditata rapi berjajar untuk memudahkan membalik tembakau yang dijemur.
Sabarno (49), petani tembakau lain warga Dukuh Rejosari, Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo mengatakan, menjemur tembakau di dataran rendah ini sudah hampir satu pekan ini. Dia rela menempuh perjalanan jauh dikarenakan penjemuran tembakau yang berkualitas butuh sehari penuh.
“Kalau cuaca panas, tembakau bisa kering dalam sehari. Namun, harus rutin dibalik agar tingkat kekeringan merata,” pungkasnya. (*)