BTNGMb Memasang Rantai Pembatas di Situs Watu Kenteng

BTNGMb memasang rantai pembatas pada situs watu kenteng yang berada tepat di puncak Kenteng Songo Gunung Merbabu, Jawa Tengah (dok.BTNGMb/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – BOYOLALI- Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) memasang rantai pembatas pada situs watu kenteng yang berada tepat di puncak Kenteng Songo Gunung Merbabu, Jawa Tengah. Situs watu kenteng yang berada tepat di puncak Kenteng Songo tersebut diketahui merupakan peninggalan arkeologi berupa batu-batu lumpang dengan cekungan tengah. Diyakini, batu kenteng tersebut menjadi sarana ritual pada masa lampau.
Menurut pegiat sejarah Boyolali, Kusworo Rahadyan, situs watu kenteng merupakan batu lumpang yang terdapat di puncak Merbabu. Disisi lain, Gunung Merbabu sendiri dianggap sebagai tempat suci. Sehingga biasa ditemukan batu lumpang. 
“Memang ada beberapa fungsi (Batu kenteng,red). Selain untuk menumbuk biji-bijian, hasil panen atau jamu-jamuan. Tapi kalau merujuk beberapa prasati memang ada salah satu perlengkapan yang disebut, Watu kulumpang yang digunakan sebagai alat ritual tertentu,” kata  Ketua Boyolali Heritage Society (BHS)ini pada Minggu 21 Agustus 2022.
Kusworo menyebut belum diketahui kapan ditemukan secara pasti. Hanya saja, saat ini, kondisi watu kenteng masih baik di lereng Timur Laut Merbabu.
Adapun, perlindungan peninggalan arkeologi sudah dilakukan oleh BTNGMb. Tak hanya watu kenteng, ternyata ada peninggalan arkeologi lain yang lokasinya tak jauh dari situs tersebut. 
“Peninggalan lain selain watu lumpang, kalau dibagian atas ada di lereng timur laut berupa struktur teras menyerupai punden berundak, pecahan terakota kuno namun, masih perlu kajian. Lalu batu berangka tahun, struktur tangga dan jaringan jalan kuno,” ujar Kusworo.
Sementara itu, Kepala BTNGMb, Junita Parjanti mengatakan pemasangan rantai pembatas sebagai upaya perlindungan batu peninggalan arkeologi ini. Apalagi, keberadaan batu-batu ini berada di Puncak Kenteng Songo, salah satu puncak Gunung Merbabu.
“Kami memasang rantai pembatas disekitar situs batu kenteng songo. Tujuannya agar tidak diinjak-injak oleh pendaki. Selain itu, juga agar lebih terawat,” katanya.
Pemasangan rantai pembatas situs watu kenteng dilakukan pada 10 Agustus lalu. Pemasangan rantai pembatas situs bertepatan dengan hari Konservasi Alam Nasional. Selain itu, juga dilakukan pembersihan jalur pendakian. Diharapkan, pemasangan rantai ini turut menjaga kelestarian peninggalan arkeologi di Gunung Merbabu. (*)