FOKUS JATENG-BOYOLALI-Untuk meningkatkan efektifitas penyebaran informasi tentang Program JKN Bpjs Kesehatan blusukan ke Pasar Cepogo, hal itu dilakukan demi pencapaian Universal Health Coverange (UHC) Kabupaten Boyolali di Tahun 2022.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Boyolali Maya Susanti menuturkan bahwa BPJS Kesehatan Cabang Boyolali berkomitmen untuk mencapai UHC di tahun 2022 ini. Mengingat, saat ini sebanyak 920.542 penduduk telah terdaftar sebagai peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari total jumlah penduduk sebesar 1.083.524 jiwa. Bisa dikatakan pencapaian kesepesertaan diwilayah Boyolali 84,96 persen.
“UHC baru akan tercapai jika penduduknya sudah mencapai 95 persen penduduk telah terdaftar Program JKN dari jumlah total keseluruhan yang ada diwilayah tersebut,” ujar Maya, pada Rabu 14 September 2022.
Selanjutnya cakupan kesehatan semesta dinyatakan telah tercapai bila seluruh penduduk sudah memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu, baik upaya promotif, preventif, deteksi dini, pengobatan, rehabilitatif dan paliatif tanpa terkendala masalah biaya.
Menurut Maya, sejumlah warga yang ditemui di Pasar Cepogo mengaku merasa sangat terbantu dengan adanya visit langsung yang dilakukan oleh pegawai Bpjs Kesehatan di Pasar Cepogo. Bahkan, pengunjung pasar dan penjual terkesan dengan kedatangannya karena menurut infonya terbilang sangat jarang ada sosialisasi yang masuk ke dalam pasar.
“Ternyata pegawai Bpjs Kesehatan berhasil memecahkan suasana transaksi jual beli dengan penyebaran brosur dan informasi di pasar tersebut dan ternyata animo pengunjung yang datang ke pasar sangat banyak,” imbuhnya.
Salah satu pedagang sayur di Pasar Cepogo, Sri Ngatini (45) warga Cepogo ini pun mengaku senang. Karena selama ini dirinya tidak mengetahui bahwa untuk mendaftar program JKN tidak harus datang ke Kantor cabang. Pegawai Bpjs Kesehatan dengan gamblang memberikan solusi bahwa masyarakat dapat mengunjungi Balai Desa yang sebelumnya sudah kami jadwalkan untuk membuka Pelayanan disana nama kegiatannya adalah kegiatan MCS (Mobile Customer Service).
“Selama ini sebenarnya saya ingin mendaftar tapi karena setiap harinya saya harus menjual sayur di Pasar Cepogo dan terkendala biaya jadi tertunda terus,”ucap Ngatini yang diamini sejumlah pedagang lainnya. (*)